TEXT: Mat 26; Mar 14; Luk 22; Yoh 18
Lalu
kata-Nya kepada mereka: “Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya.
Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah.” Ia maju sedikit, merebahkan diri ke
tanah dan berdoa supaya, sekiranya mungkin, saat itu lalu dari pada-Nya.
Kata-Nya: “Ya Abba, ya Bapa, tidak ada yang mustahil bagi-Mu, ambillah cawan
ini dari pada-Ku, tetapi janganlah apa yang Aku kehendaki, melainkan apa yang
Engkau kehendaki.”
Mat
14:34-36
Keempat Kitab Injil mencatat ada banyak peristiwa yang
terjadi di hari Kamis atau satu hari sebelum Yesus ditangkap, diantaranya:
- Yesus membasuh kaki murid-murid-Nya
- Yesus memberitahu bahwa murid-murid-Nya akan tergoncang imannya, serta memberitahu Petrus bahwa ia akan menyangka-Nya sebanyak tiga kali
- Yesus menghibur murid-murid-Nya dan menjanjikan kehadiran Roh Kudus yang akan menjaga, memelihara dan menyertai mereka setelah Yesus tidak ada lagi ditengah-tengah mereka.
- Yesus memberikan perintah untuk saling mengasihi
- Yesus berdoa bagi murid-murid-Nya
- Yesus melakukan perjamuan makan Paskah dengan murid-murid-Nya
- Yesus berdoa dan ditangkap di Taman Getsemani
Di Taman Getsemani inilah terjadi satu peristiwa penting
dimana Yesus berdoa dan mengalami pergumulan berat sehubungan diri-Nya akan
ditangkap dan disalibkan. Disinilah Yesus mengalami ketakutan yang luar biasa
sehingga ketika Ia berdoa peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang
bertetesan ke tanah (Luk 22:44). Yesus meminta kepada Bapa di Sorga untuk
melewatkan kematian yang mengerikan ini. Namun demikian di dalam menghadapi
situasi yang sulit ini, Yesus tidak memaksakan kehendak-Nya melainkan Ia
meminta agar kehendak Bapa-Nya yang terjadi.
Apa yang dikatakan Yesus kepada Bapa-Nya merupakan satu
penyerahan diri yang luar biasa. Yesus rela menderita bahkan mati di kayu salib
asalkan rencana dan kehendak Bapa-Nya digenapi. Yesus percaya bahwa kehendak
Bapa-Nya sempurna dan yang terbaik.
Mari kita belajar dari Yesus untuk tidak segan-segan berdoa
dengan sungguh-sungguh bagi semua pergumulan hidup kita, mintalah kepada Tuhan
apa yang menjadi keinginan kita, namun kita juga harus menyerahkan semua
keputusan terakhir di tangan Tuhan, apapun jawaban yang diberikan Tuhan kita
harus menerimanya karena itu pasti yang sempurna dan yang terbaik. Tuhan
memberkati.