Wednesday, 11 April 2012

United We Stand (Nehemia 3)



“Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, demi nama Tuhan kita Yesus Kristus, supaya kamu seia sekata dan jangan ada perpecahan di antara kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu erat bersatu dan sehati sepikir.”
1 Korintus 1:10           
 Setelah mengadakan secara seksama, Nehemia mulai menceritakan kerinduan Allah yang ditanamkan di dalam hatinya, yaitu untuk membangun kembali tembok dan gerbang Yerusalem. Nehemia memberitahu orang-orang di sana bahwa Allah bekerja secara luar biasa yang membuat raja Artahsasta menolong dan mendukungnya. Surat kuasa untuk membangun yang dibuatkan raja serta bahan-bahan yang diperlukan semua sudah tersedia membuktikan bahwa Allah sungguh-sungguh menginginkan pemulihan ini terjadi. Setelah mendengar kesaksian dan ajakan Nehemia maka mereka sepakat dengan sekuat tenaga membangun kembali pintu dan tembok Yerusalem (Neh 2:17-18).
Nehemia pasal tiga menceritakan bahwa mereka membuktikan janjinya untuk memulihkan gerbang dan tembok Yerusalem. Para pejabat hingga orang-orang biasa, pria dan wanita, orang tua dan anak-anak semua terlibat dalam pembangunan. Mereka bekerja sama satu dengan yang lainnya, bahu membahu tanpa mementingkan kepentingan dirinya masing-masing. Sekalipun ada banyak perbedaan satu dengan yang lainnya, dan keahlian yang berbeda satu dengan yang lainnya, namun mereka bersatu melakukannya.
Kalau memperhatikan keadaan di sekeliling kita, ada begitu banyak “gerbang” dan “tembok” yang hancur. Orang-orang yang tidak memiliki pengharapan karena imannya runtuh, hubungan suami isteri yang hancur, hubungan orang tua dan anak yang bermasalah serta hubungan orang satu dengan yang lainnya yang semakin buruk, mengingatkan kepada kita bahwa ada “gerbang” atau “tembok” di sekitar kita yang perlu dipulihkan.
Saya mengajak jemaat, suami, isteri dan anak-anak untuk bekerja sama memulihkan bagian-bagian “rusak” yang ada di sekitar kita, mungkin itu rumah tangga, pelayanan atau gereja. Inilah saatnya kita bahu membahu, sehati dan sepikir, seia sekata bekerja sama untuk memulihkan semua itu. Biarlah perbedaan yang justru mempererat dan mempersatukan setiap kita memulihkan “gerbang” dan “tembok” yang ada.
UNITED WE STAND.

He's Alive


“Mengapa kamu mencari Dia yang hidup, di antara orang mati? Ia tidak ada di sini, Ia telah bangkit. Ingatlah apa yang dikatakan-Nya kepada kamu, ketika Ia masih di Galilea, yaitu bahwa Anak Manusia harus diserahkan ke tangan orang-orang berdosa dan disalibkan, dan akan bangkit pada hari yang ketiga.”
Lukas 24:5-7
Yesus disalibkan, mati dan dikuburkan di hari Jumat sore. Para murid dan orang-orang yang mengasihi Yesus masih dalam keadaan dukacita. Mereka masih merenungkan peristiwa yang baru saja terjadi, seakan-akan semuanya berlalu begitu cepat dan mereka tidak bisa memahami sepenuhnya. Keesokannya adalah hari Sabat, dimana orang-orang tidak boleh melakukan pekerjaan hingga jam 6 sore. Begitu melewati jam 6 sore perempuan-perempuan yang datang bersama dengan Yesus dari Galilea mulai mempersiapkan rempah-rempah untuk meminyaki mayat Yesus.
Pagi-pagi benar pada hari pertama minggu itu, pergilah mereka ke kubur Yesus, setiba di sana mereka tercengang karena batu besar penutup kubur Yesus telah terguling dan mereka tidak menemukan mayat Yesus terbaring di sana. Yang mereka jumpai adalah dua orang malaikat Tuhan yang memberitahukan bahwa Yesus sudah bangkit dari kematian-Nya sesuai dengan yang telah dijanjikan-Nya. Setelah mendengar berita tersebut maka mereka kembali dan memberitahukan kepada para murid, namun semua rasul-rasul tidak percaya terhadap berita tersebut. Setelah Yesus sendiri menjumpai mereka dan membuktikan bahwa Ia bangkit dari kematian barulah mereka percaya.
Melalui kematian Yesus maka setiap orang yang percaya kepada-Nya dosanya akan diampuni dan ia akan dibenarkan di hadapan Allah yang kudus. Dengan demikian maka orang yang percaya kepada Yesus tidak lagi binasa oleh karena dosa melainkan memperoleh hidup yang kekal. Namun Yesus tidak hanya mati Allah membangkitkan-Nya pada hari yang ketiga, ini membuktikan bahwa Yesus telah menang atas dosa. Dengan kata lain maka setiap orang yang percaya kepada-Nya bukan hanya dosa-dosanya diampuni tetapi ia juga sudah menang atas dosa, artinya ia memiliki kuasa untuk tidak lagi berbuat dosa; ia bisa menolak untuk berbuat dosa.
Kebangkitan Yesus juga membawa pengharapan baru bahwa pada satu saat nanti kita akan dibangkitkan kembali dari kematian dengan tubuh yang baru dan tinggal bersama Allah di surga untuk selama-lamanya. SELAMAT HARI PASKAH DAN TUHAN MEMBERKATI.