“Tetapi
orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama
rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak
menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.”
Yes
40:31
Yesaya menutup perikop ini dengan mengajak untuk menanti-nantikan TUHAN
(31), dengan kata lain taruhlah pengharapan hanya kepada TUHAN. Ajakan Yesaya
ini merupakan ajakan yang tepat karena hanya TUHAN saja yang sanggup menolong.
Ayat-ayat sebelumnya (12-28) menjelaskan kemahakuasaan TUHAN, yang mana TUHAN
adalah sang Pencipta dan semua ciptaan ada di dalam kontrol dan kuasa-Nya. Perikop
ini juga menjelaskan bahwa TUHAN memiliki kuasa penuh untuk melakukan
kedaulatan-Nya dan tanpa seorangpun dapat menghalangi-Nya. TUHAN adalah TUHAN
di atas segala sesuatu yang tidak bisa disamakan dengan apapun juga di alam
semesta ini. TUHAN yang kekal dan mengenal semua ciptaan-Nya. Kepada TUHAN yang
seperti itulah kita diajak untuk menaruh pengharapan setiap hari.
Seringkali kita berpikir bahwa kita adalah orang yang hebat, memiliki
banyak pengalaman, cerdas, cukup layak untuk dihargai, diperhitungkan dan dihormati.
Yesaya menuliskan jika bangsa-bangsa saja seperti setitik air dalam timba atau
sebutir debu pada neraca, betapa “kecilnya” manusia. Selain anugerah yang kita
terima dari TUHAN tidak ada yang lain yang bisa kita banggakan. Sesungguhnya
kita adalah manusia yang lemah, mudah lelah menghadapi persoalan di dalam hidup
ini. Kita tidak bisa menjalani kehidupan ini tanpa pertolongan TUHAN. Yesaya
mengajak setiap kita untuk bergantung dan berharap kepada-Nya.
Jika kita sungguh-sungguh berharap kepada TUHAN maka Ia akan memberikan
kekuatan di saat lelah menghadapi
persoalan, pencobaan maupun penderitaan. TUHAN juga memberikan kekuatan untuk mengatasi semua kesulitan hidup ini,
sekaligus memberikan kesegaran dan
semangat untuk terus menjalani kehidupan ini.
Bagi TUHAN tidak ada persoalan atau permasalahan yang terlalu besar
sehingga tidak bisa diatasi atau sebaliknya tidak ada persoalan atau
permasalahan yang terlalu kecil sehingga TUHAN tidak mempedulikannya.
DATANGLAH, BERHARAPLAH DAN NANTIKANLAH TUHAN.