Friday, 26 July 2013

KEMATIAN YANG BERHARGA DI MATA TUHAN (Kis. 7:54-60)



“Sedang mereka melemparinya Stefanus berdoa, katanya: "Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku.” Sambil berlutut ia berseru dengan suara nyaring: "Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!" Dan dengan perkataan itu meninggallah ia.”
Kis. 7:59-60
Mungkin ada di antara kita yang pernah mendengar salah satu tugas penting dari seorang pendeta adalah mempersiapkan jemaat menghadapi kematiannya dengan berani dan juga berharga di mata Tuhan. Berani artinya tidak takut diperhadapkan dengan kematian, karena memiliki iman bahwa dirinya pasti diselamatkan dan masuk surga. Berharga di mata Tuhan karena Yesus bahagia dan senang dengan perjuangan imannya selama hidup di dunia ini; tetap setia hingga akhir hidupnya, sehingga Yesus tidak segan-segan dan malu menyambut dan mengakuinya di hadapan para malaikat (Luk. 12:8).
Itulah yang dialami oleh Stefanus ketika ia diperhadapkan dengan kematian. Sekalipun Stefanus harus mati syahid karena tetap setia mempertahankan imannya, namun kematiannya sangat berharga di mata Tuhan. Menjelang kematiannya, Stefanus melihat kemuliaan Allah dan Yesus duduk di sebelah kanan Allah (55), lalu dengan penuh damai dan penuh kasih pengampunan kepada orang-orang yang membunuhnya (59-60), Stefanus menyerahkan rohnya kepada Tuhan Yesus. Kematian Stefanus adalah KEMATIAN YANG BERHARGA DI MATA TUHAN.
Kematian mengingatkan bahwa hidup ini ada batasnya, dengan demikian betapa pentingnya kita menjalani kehidupan yang sementara ini. Penting, karena Tuhan Yesus terus menerus menilai semua yang kita kerjakan. Tuhan menyelidiki hati dan pikiran kita, mengawasi dan memeriksa setiap langkah hidup kita, tidak ada yang tersembunyi di hadapan-Nya (Maz. 139). Ketika diperhadapkan dengan berbagai macam ujian dan pencobaan, Tuhan menilai bagaimana kita menyikapi semua itu sesuai dengan iman kekristenan yang kita miliki.
Hari ini kita mengikuti Perjamuan Kudus, dimana hal ini mengingatkan bahwa Yesus setia menjalankan perintah Bapa hingga akhir hidup-Nya. Yesus sudah memberikan yang terbaik bagi kita. Inilah saatnya kita mengembalikan semua kebaikan yang Yesus sudah kerjakan bagi kita dengan terus berjuang mempertahankan iman kekristenan kita dengan setia dan tanpa kompromi, sehingga satu saat nanti jika Tuhan memanggil kita pulang, kematian kita BERHARGA DI MATA-NYA. Amin.

Tuesday, 23 July 2013

YESUS KAULAH SEGALANYA (EKSPOSISI KITAB KIS. RASUL 7:1-53)



Theme         : YESUS KAULAH SEGALANYA
Texts : ACTS 7:1-53
Date : JULY 21, 2013
Place : BURNABY AND SURREY CAMPUS

DENGARKAN KHOTBAH SELENGKAPNYA

I. Introduction
Siapakah Allah menurut saudara? Sadarkah bahwa Allah jauh lebih besar dari yang kita pikirkan atau kita duga? Apapun karakter Allah yang kita tahu, kita tidak bisa memahami dengan sempurna. Allah lebih besar dari yang terbesar dari yang kita tahu. Oleh sebab itu Allah lebih besar dari cita-cita kita, lebih besar dari sekedar masa depan kita, lebih besar dari kasih yang pernah kita dapatkan dari orang yang mengasihi kita. 
Allah lebih besar dari janji-janji yang kita tahu dan mengerti, oleh sebab itu kita kadang tidak mengerti bahwa Allah sedang menggenapi janji-janji-Nya. Kita mungkin bertanya-tanya? Mengapa Tuhan tidak menepati janji-janji-Nya, padahal sesungguhnya Allah sedang menepati-Nya.
Maka sekarang kita mengerti bahwa jika kita memiliki Yesus maka kita memiliki segalanya, segalanya artinya sekalipun tidak ada lagi apapun di dunia memiliki Yesus tidak akan mengecewakan. Yesus bukan saja apa yang kita butuhkan saat di dunia ini melainkan untuk selama-lamanya. 
Sehingga dengan demikian maka Allah lebih besar dari gereja di mana kita beribadah. Yesus tidak dibatasi oleh gedung gereja, Yesus ada di mana-mana, dan Yesus tinggal di dalam diri setiap orang percaya. Yesus tinggal bersama mamah saya di Bandung, Yesus ada di dalam hati setiap orang percaya di seluruh dunia ini, baik yang tinggal di kota-kota besar maupun desa-desa kecil, bahkan Yesus ada di bagian dunia yang tidak pernah diketahui oleh manusia. Yesus ada di mana-mana.
Oleh sebab itu adalah salah jika kita berpikir bahwa Allah hanya ada di Israel dan Israel adalah tempat yang paling kudus dan atau hanya ada di Bait Allah atau di gereja. Hal inilah yang ditentang oleh Stefanus. Inilah pembelaan yang dilakukan oleh Stefanus. 
Termasuk, Allah lebih besar dari hukum-hukum-Nya. Hukum dibuat bukan untuk disembah melainkan untuk dilakukan agar manusia bisa mengenal dan mengalami Allah. Ini berbicara tentang hubungan manusia dengan Allah. Kalau hukum diberikan hanya untuk ditaati secara literal maka kita tidak akan pernah mengerti bahwa hukum dibuat untuk manusia bisa berjumpa dengan Allah. Inilah pembelaan Stefanus yang kedua, bahwa Allah mengeluarkan Hukum Taurat supaya manusia mengenal anugerah Allah melalui Yesus yang telah menggenapi Hukum Taurat.
Inilah Perikop yang akan kita bahas pagi ini. Pembelaan Stefanus atas tuduhan yang dilakukan oleh umat Yahudi peranakan Yunani, Asia Kecil, Afrika Utara di Mahkamah Agama. Stefanus berjuang bukan untuk kepentingan pribadinya melainkan untuk membela Yesus yang adalah kebenaran dan hidup. Stefanus adalah seorang yang paling bahagia karena ia memiliki Yesus, dan itu berarti memiliki segalanya.
II. Meaning and Contexts 
PEMBAGIAN PARAGRAF
o 7:1 - 8 PANGGILAN ABRAHAM
Allah bekerja di luar Tanah Perjanjian
Abraham nenek moyang orang Israel berasal dari orang kafir
Allah mengikat perjanjian dengan Abraham melalui sunat.
o 7:9 -16; 17 – 36 KEPALA KELUARGA DI MESIR 
Allah memegang Janji-janji-Nya dengan campur tangan penuh di dalam memelihara dan menjaga keturunan Abraham dari kemusnahan. 
Kejahatan saudara-saudara Yusuf justru mendatangkan kebaikan karena Allah campur tangan. Keluarga Yakub tidak mati kelaparan.
Allah hadir dan mendengar keluh kesah umat Allah sekalipun ada di Tanah Perjanjian(di Mesir). Allah juga hadir menemui Musa di semak duri, satu tempat yang “rendah” dibandingkan dengan Bait Allah. Ini menunjukkan Allah hadir dimana saja dan menyatakan hadirat-Nya dimanapun sesuka hati-Nya.
Janji Allah digenapi melalui kelahiran Musa. Ini merupakan kisah yang panjang yang dibagi menjadi tiga bagian besar dan semuanya memakan waktu 120 tahun.
Penetapan dua belas suku di Israel
o 7:37 – 43 ISRAEL MELAWAN ALLAH
Musa menubuatkan kelahiran Yesus dan melalui Musa, Allah memberikan hukum-hukum-Nya, namun umat Israel menolak dan memberontak Musa. 
Umat Allah secara tidak langsung memberontak kepada Allah dengan membuat dan menyembah anak lembu dan patung-patung lainnya.
o 7:44-50 TABERNAKEL ALLAH YANG BENAR
Kemah Suci / Tempat Suci / Penginapan Suci dimana menunjukkan hadirat Allah yang menyertai umat Allah. 
Tabernakel ada sebelum umat Allah memasuki Tanah Perjanjian.
o 7:51 – 53 ISRAEL MENENTANG ROH KUDUS DAN MENOLAK “ORANG BENAR / YESUS/ MESIAS”
Stefanus menegur dan mengingatkan bahwa nenek moyangnya selalu menolak ketika Allah mengirim nabi-nabi-Nya untuk mempertobatkan, dan hingga detik tersebut mereka masih menolak utusan-utusan Allah, dan yang terakhir ketika Allah mengutus “Orang Benar (Yesus Anak Allah)” (52), merekapun menolak bahkan membunuh-Nya. 
o 7:54 – 60 STEFANUS MENJADI MARTIR
Stefanus mati syahid dengan penuh kemenangan.

Ini merupakan kotbah yang luar biasa genius yang mana Stefanus mencoba membuka wawasan lawan-lawannya yang sangat terbatas di dalam memandang Perjanjian Lama akan keberadaan Allah yang tidak terbatas. Stefanus mengungkapkan bahwa:
o Yang menjadi kunci dalam kisah ini adalah apa yang Allah lakukan kepada manusia bukan apa yang manusia lakukan kepada Allah. Allah yang memiliki inisiatif untuk menyelamatkan dan memberkati. Tokoh utamanya adalah Allah bukan hukum-hukum yang ditetapkannya juga bukan tempat di bumi yang sangat terbatas.
o Berkat Allah tidak hanya terbatas di Palestina saja, Abraham disertai sejak dari Mesopotamia. Janji-janji Allah disampaikan sebelum Abraham tinggal di Haran. Yusuf diberkati di Mesir yang bukan tanah perjanjian. Musa di Midian.
o Tabernacle bukanlah tempat Allah berdiam, melainkan hanya menggambarkan penyertaan Allah. Seisi dunia tidak bisa menampung Allah bagaimana mungkin Allah tinggal di Tabernacle. Artinya Bait Allah sendiri bukanlah tempat Allah sesungguhnya.
o Stefanus juga mengingatkan bahwa sejak jaman dulu mereka adalah orang-orang yang menentang rencana Allah. Selalu tidak memiliki pemikiran yang sama dengan yang Allah pikirkan. Selalu menolak apa yang Allah ingin berikan. Dan sekarang itu terjadi lagi bukan hanya kepada para nabi melainkan ditujukan kepada Yesus yang adalah Anak Allah sendiri.

III. Preaching
a. ORANG PERCAYA HIDUP BERDASARKAN JANJI-JANJI ALLAH
Kej 17:7 Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau serta keturunanmu turun-temurun menjadi perjanjian yang kekal, supaya Aku menjadi Allahmu dan Allah keturunanmu.
Kej 17:9 Lagi firman Allah kepada Abraham: "Dari pihakmu, engkau harus memegang perjanjian-Ku, engkau dan keturunanmu turun-temurun
Kej 7:10 Inilah perjanjian-Ku, yang harus kamu pegang, perjanjian antara Aku dan kamu serta keturunanmu, yaitu setiap laki-laki di antara kamu harus disunat;
Kol 2:11 Dalam Dia kamu telah disunat, bukan dengan sunat yang dilakukan oleh manusia, tetapi dengan sunat Kristus, yang terdiri dari penanggalan akan tubuh yang berdosa,
i. Allah yang menjumpai Abraham
       1. Di luar Tanah Perjanjian
       2. Abraham adalah penyembah berhala
        ii. Anugerah Allah
       Gal 3:18 Sebab, jikalau apa yang ditentukan Allah berasal dari hukum Taurat, ia tidak berasal dari janji; tetapi justru oleh janjilah Allah telah menganugerahkan kasih karunia-Nya kepada Abraham.
         1. Apa yang Allah lakukan bagi manusia bukan apa yang manusia lakukan bagi Allah.
         2. Hukum Taurat untuk meneguhkan bahwa keselamatan hanya bisa didapatkan melalui anugerah Allah melalui “Orang Benar / YESUS”
b. ORANG PERCAYA ADALAH BAIT ALLAH
Luk 23:45 sebab matahari tidak bersinar.  Dan tabir Bait Suci terbelah dua.
Yoh 2:19 Jawab Yesus kepada mereka: "Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali." 
Yoh. 2:20 Lalu kata orang Yahudi kepada-Nya: "Empat puluh enam tahun orang mendirikan Bait Allah ini dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga hari?" 
Yoh. 2:21 Tetapi yang dimaksudkan-Nya dengan Bait Allah ialah tubuh-Nya sendiri. 
Yoh. 2:22 Kemudian, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, barulah teringat oleh murid-murid-Nya bahwa hal itu telah dikatakan-Nya, dan merekapun percayalah akan Kitab Suci dan akan perkataan yang telah diucapkan Yesus.
1Kor 6:19 Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, --dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?
i. Yesus “menghancurkan Bait Allah” artinya kehadiran Allah tidak dibatasi oleh Bait Allah di Israel.
ii. Melalui Yesus maka setiap orang percaya adalah Bait Allah:
       1. Allah tinggal dan menyertai orang percaya
       2. Beribadah atau menyembah Allah merupakan relationship bukan rutinitas agamawi.
c. JANGAN MENOLAK PEKERJAAN ROH KUDUS
i. Tidak diampuni
ii. Jangan keraskan hati
iii. Terima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat
IV. Conclusion 
Memiliki Yesus artinya memiliki segalanya. Dia adalah Allah yang tinggal bersama kita. Allah yang tidak akan pernah meninggalkan kita, bukan karena apa yang kita lakukan melainkan apa yang Allah janjikan.
Ini saatnya kita memperbaharui pola ibadah kita. Orang percaya adalah Bait Allah. Kita bisa menikmati Allah di mana-mana dan di setiap waktu. Tingkatkan iman percaya kita dan hubungan kita dengan Allah.