Friday, 28 February 2014

“DITEMUKANNYA HARTA TERPENDAM” (Mat. 13:44-46)


“Karena kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus, bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya..”
2 Kor. 8 :9

Seperti biasanya John membawa anjing kesayangannya berjalan-jalan di sekitar rumahnya. Mereka sudah melakukan ini bertahun-tahun dengan melewati jalan yang sama. Namun hari itu menjadi hari yang sangat berbeda karena pada saat John menuntun anjingnya, matanya tertuju kepada kaleng yang sudah rusak tersembul ke luar dari dalam tanah. John menggali tanah untuk mengambil kaleng tersebut, dan ternyata isi kaleng rusak tersebut adalah 1.400 koin emas senilai 10 juta dollar. Ketika isterinya mendengar kabar tersebut, ia kebingungan, “mulutnya terbuka lebar sampai lalat terbang masuk keluar beberapa kali” (Kompas, Rabu, 26 Peb 2014).
Perumpamaan yang disampaikan Yesus (Mat. 13:44-46) menggambarkan kisah di atas. Mata Yesus tertuju kepada kaleng yang sudah rusak sebagai gambaran dunia yang sudah rusak, dan di dalam “kaleng rusak” tersebut ditemukan “harta terpendam dan mutiara”, hal ini menggambarkan keberadaan manusia.  Ketika Yesus “melihat harta terpendam” tersebut Ia “menjual” seluruh milik-Nya yang begitu berharga untuk menebus “harta terpendam” yang Ia “temukan”.
Manusia adalah ciptaan Allah yang paling berharga dibandingkan dengan seluruh ciptaan Allah lainnya, yang mana ia diciptakan serupa segambar dengan-Nya. Namun manusia adalah “harta terpendam” yang tidak ada nilainya di dalam “kaleng bekas” sebelum ia “ditemukan” oleh Yesus. Dosa telah membuat manusia “terpendam dalam kaleng rusak”.  Puji Tuhan, Yesus rela meninggalkan segala yang dimilikinya (Filipi 2:5-8), untuk “memungut” manusia dan membuatnya kembali bernilai di dunia yang sudah rusak ini.

Marilah mengucap syukur karena kita telah ditemukan dan dipungut oleh Yesus, Ia sudah memberikan segalanya termasuk mengorbankan nyawa-Nya untuk membeli dan menebus dosa-dosa kita. Sebagai orang percaya, kita kembali bernilai dan diubahkan untuk semakin serupa segambar dengan-Nya sehingga bisa menjadi saksi-saksi-Nya, yang memuliakan nama-Nya. Amin.