“Datanglah firman Tuhan
kepada Yunus bin Amitai, demikian: “Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang
besar itu, berserulah terhadap mereka, karena kejahatannya telah sampai
kepada-Ku.””
Yunus 1:1-2
Kisah Yunus merupakan
salah satu kisah yang cukup terkenal terutama di kalangan anak-anak Sekolah
Minggu. Kisah yang menceritakan seorang bernama Yunus ditelan ikan besar dikarenakan
ia telah melanggar perintah Tuhan. Melalui kisah ini, Alkitab mengajarkan satu
kebenaran yang sangat penting yang tidak bisa dilepaskan dalam kehidupan kita,
yaitu anugerah Allah. Kita seringkali berpikir bahwa Allah tidak peduli dengan
apa yang kita perbuat dan alami, bahkan ada banyak orang berpikir bahwa jika
mereka menolak Allah maka Allah akan menolaknya; jika mereka memberontak kepada
Allah maka Allah meninggalkannya; jika mereka berbuat dosa maka Allah
membencinya. Namun melalui kisah Yunus ini ternyata anggapan tersebut tidak
benar.
Kisah ini dimulai dengan
perintah Allah kepada Yunus untuk memperingatkan bangsa Niniwe agar bertobat
dari kejahatan yang dilakukannya. Perintah ini membuktikan bahwa Allah tahu akan
segala dosa yang dilakukan bangsa Niniwe. Bangsa Niniwe adalah bangsa asing
yang tidak pernah mengenal Allah Israel dan tidak pernah peduli dengan
keberadaan-Nya, namun karena begitu besar kasih Allah akan bangsa Niniwe
sehingga Ia menganugerahkan kesempatan untuk bertobat dan berbalik kepada Allah
dengan meninggalkan dosa-dosanya.
Perintah Allah kepada Yunus bukan saja mengajarkan
bahwa Allah penuh dengan anugerah, namun juga mengingatkan bahwa anugerah Allah
ada batasnya. Peringatan agar bangsa Niniwe untuk bertobat dan jika mereka
tidak bertobat maka Allah akan membinasakannya (Yunus 3:4) membuktikan bahwa
kesempatan yang Allah berikan bisa hilang, artinya anugerah Allah ada batasnya.
Anugerah tidak selama-lamanya ada.
Mata-Nya yang kudus dan
penuh kasih senantiasa mengawasi hidup kita; tidak ada hal sekecil apapun yang
bisa terlewatkan-Nya. Apapun dosa yang kita lakukan, tidak ada yang tersembunyi
di hadapan-Nya (Maz. 90:8). Hanya karena anugerah-Nya maka kita masih diberi
kesempatan untuk bertobat dan berbalik kepada-Nya. Jangan sia-siakan anugerah
Allah, inilah saatnya kita mengaku dan bertobat jika ada dosa-dosa yang telah kita
perbuat.