Sunday, 4 November 2012

Mengejar Kerinduan Hati Tuhan (Nehemia 9:1-38)




Telah Kauberikan kepada mereka roti dari langit untuk menghilangkan lapar dan air Kaukeluarkan bagi mereka dari gunung batu untuk melepaskan dahaga. Pula Engkau menyuruh mereka memasuki dan menduduki negeri yang dengan mengangkat sumpah telah Kaujanjikan memberikannya kepada mereka.”
Neh 9:15

Hari perayaan besar umat Yahudi sudah selesai, begitu pula hari raya Pondok Daun, namun mereka masih haus dan lapar untuk mendengar, mempelajari serta merenungkan firman Tuhan. Hati mereka ingin selalu dekat dengan Tuhan, untuk menyembah dan memuji Tuhan. Untuk memenuhi kerinduan tersebut maka mereka kembali berkumpul dan datang ke hadapan TUHAN. Sebenarnya apa yang umat Israel lakukan merupakan satu tindakan yang tepat karena datang mendekat kepada-Nya merupakan kerinduan hati TUHAN. Ia selalu rindu dekat dengan anak-anak-Nya.[1]
Ayub menuliskan bahwa Tuhan selalu merindukan buatan tangan-Nya. Sebagai pencipta manusia, Tuhan ingin selalu dekat dengan kita. Tuhan “berusaha” agar setiap kita bisa memenuhi kerinduan hati-Nya. Oleh sebab itu Ia mengutus Anak-Nya yang tunggal untuk mati di kayu salib menebus dosa-dosa kita, dengan tujuan agar setiap kita bisa memiliki hubungan yang intim dengan-Nya.
Mungkin kita terlalu sibuk menjalani kehidupan ini setiap hari. Sibuk dengan pekerjaan, usaha, anak-anak, studi atau kesibukan lainnya. Mungkin kita sudah lama sekali tidak pernah merindukan lagi dekat dengan Tuhan. Mungkin kita menempatkan Tuhan di bawah prioritas-prioritas lainnya yang kita anggap lebih penting. Melalui perikop ini biarlah kita diingatkan bahwa TUHAN selalu rindu untuk dekat dengan kita. Hati-Nya selalu melekat kepada kita. Ia selalu mencintai dan ingin dicintai.
Datanglah kepada Tuhan setiap hari dengan segala kerendahan hati, untuk mendengar isi hati Tuhan melalui Alkitab yang kita miliki. Pujilah Tuhan untuk segala kebaikan dan kasih karunia yang senantiasa dicurahkan kepada kita. Dan sembahlah TUHAN karena Ia adalah satu-satunya TUHAN sang Pencipta yang berkuasa, kudus dan berdaulat. Tuhan memberkati.





[1] Ayub 14:15; Mat 23:37; Luk 13:34






[1] Ayub 14:15; Mat 23:37; Luk 13:34