Sunday, 7 April 2013

SALIB BUKTI KEADILAN, KEKUDUSAN DAN KASIH ALLAH

“Allah mengurbankan Kristus Yesus supaya dengan kematian-Nya itu manusia dinyatakan bebas dari kesalahan kalau mereka percaya kepada-Nya. Allah berbuat begitu untuk menunjukkan keadilan-Nya. Sebab pada masa yang lampau Allah sudah berlaku sabar terhadap dosa-dosa manusia, sehingga Ia tidak menghukum mereka.”

Roma 3:25 (BIS)
Paulus menjelaskan bahwa setiap manusia telah jatuh ke dalam dosa dan tidak bisa menghindar dari murka Allah (Rom. 1-3:20). Segala usaha manusia untuk bisa terlepas dari murka Allah adalah sia-sia. Satu-satunya yang bisa menolong manusia bebas dari murka Allah hanyalah melalui Yesus. Melalui kematian Yesus di atas kayu salib maka semua murka Allah ditimpakan. Di atas kayu saliblah keadilan, kekudusan dan kasih Allah dinyatakan.
Keadilan Allah dinyatakan dengan penghakiman dan penghukuman Allah atas manusia berdosa. Kematian Yesus membuktikan bahwa semua dosa umat manusia telah ditanggung-Nya. Di atas kayu salib sesungguhnya puncak penghakiman Allah atas dosa ditimpakan.
Salib juga menyatakan kekudusan Allah dinyatakan, dimana manusia berdosa terpisah dari Allah. Di atas kayu saliblah Yesus berseru dengan suara nyaring: “Eloi, Eloi, la,a sabakhtani?”, yang berarti: Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku? (Mar. 15:34). Allah Bapa murka dan meninggalkan Anak-Nya sendiri yang menanggung dosa semua umat manusia.
Dan yang terakhir salib juga menyatakan kasih Allah dinyatakan. Yohanes mengatakan: “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”(Yoh 3:16). Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua (Rom. 3:32a). Benar kata Nehemia: “Tetapi karena kasih sayang-Mu yang besar Engkau tidak membinasakan mereka sama sekali dan tidak meninggalkan mereka, karena Engkaulah Allah yang pengasih dan penyayang (Neh. 9:31).
Namun Yesus tidak hanya mati. Allah membangkitkan-Nya dari kematian (Kis. 2:24), hal ini membuktikan bahwa Yesus telah menang atas dosa. Kebangkitan-Nya memberikan pengharapan sejati bagi orang percaya, bukan saja orang percaya dimungkinkan untuk menang atas perbuatan dosa di dunia ini melainkan lebih dari itu, orang percaya akan dibangkitkan dari kematian oleh Yesus dan tinggal di sorga selama-lamanya. Amin.