“Korban
sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak
akan Kaupandang hina, ya Allah”
Maz. 51:17
Daud merupakan raja bangsa Israel yang dikenal sebagai seorang raja yang
bukan saja sangat berkuasa dan kaya, namun raja Daud juga dikenal sebagai
seorang raja yang sangat mengasihi Allah dan memiliki hubungan yang intim
dengan Allah. Melalui riwayat hidupnya dan tulisan-tulisannya yang dituangkan
dalam Kitab Mazmur kita bisa menyimpulkan bahwa Daud sungguh-sungguh
menggantungkan hidupnya kepada Allah dan kehidupannya diberikan bagi kemuliaan
Allah.
Namun di luar semua itu, Alkitab juga mencatat bahwa raja Daud pernah
melakukan kejahatan besar. Kejahatan yang bisa mengkatagorikan raja Daud
sebagai raja penjahat kelas kakap. Ia melakukan percabulan, perzinahan,
penghianatan, ketamakan, kesombongan mentang-mentang berkuasa, pencurian dan
pembunuhan yang keji. Dalam hal ini nabi Natan menegur raja Daud dengan
mengatakan bahwa ia sudah menghina dan melakukan apa yang jahat di mata TUHAN
(9). Mendengar teguran tersebut Daud menyadari dosa-dosanya (13) dan ia
berbalik kepada TUHAN dan meminta pengampunan dari-Nya yang kesemuanya itu ia
tuangkan di dalam Kitab Mazmur pasal 51.
Peristiwa ini mengajarkan satu hal yang sangat penting kepada kita
sebagai orang Kristen, yaitu pertobatan. Pada saat kita jatuh ke dalam dosa, Daud
mengajarkan untuk kita langsung menyadari dosa-dosa yang telah kita lakukan dan
datang dengan segala kerendahan hati kepada TUHAN untuk meminta pengampunan dan
bertobat. MENDEKATLAH kepada-Nya. TUHAN
tidak pernah memandang hina orang yang sungguh-sungguh datang dengan jiwa yang
hancur, hati yang patah dan remuk meminta pengampunan dari-Nya. Ia akan
mengampuninya (1 Yoh 1:9).
Adakah dosa yang belum kita akui di hadapan TUHAN? Inilah saatnya kita
mendekat dan berbalik kepada-Nya. Ingat
TUHAN menghargai penjahat kelas
kakap yang datang berbalik kepada-Nya. TUHAN memberkati.