“Lalu
Yesus berseru dengan suara nyaring: “Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan
nyawa-Ku.” Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawa-Nya.”
Lukas
23:46
Perjalanan Yesus ke kayu salib mengingatkan kepada kita
bahwa Yesus telah ditolak oleh manusia. Yesus ditolak oleh:
- · Orang-orang Farisi yang sombong dan yang selalu merasa dirinya benar
- · Orang-orang Saduki dalam hal ini para imam, yang cenderung mencintai uang dan kedudukan
- · Para prajurit yang menangkap, mengikut, memukuli, menyiksa dan menghujat Yesus demi mendapatkan pujian dan hormat dari atasannya.
- · Orang-orang di Mahkamah Agama yang memutarbalikan kebenaran dan keadilan demi tercapainya keinginan dan nafsunya.
- · Murid-murid kesayangannya meninggalkan Dia, bahkan Petrus menghianati Yesus, demi keselamatan jiwanya.
- · Para pejabat pemerintahan yang ingin dicintai rakyatnya sehingga bertindak tidak adil
Sekilas kita melihat bahwa Yesus disalibkan dan mati
disebabkan karena tindakan manusia terhadap-Nya. Namun sebenarnya Yesus
disalibkan dan mati bukanlah kehendak manusia semata-mata melainkan kehendak Allah
Bapa di surga. Allah sendiri yang menjatuhkan hukuman mati bagi Yesus untuk
menjadi Juruselamat dunia. Hal ini dilakukan-Nya, karena begitu besar kasih-Nya
bagi manusia berdosa sehingga Ia rela mengorbankan Yesus, Anak-Nya yang tunggal
untuk menebus dosa-dosa manusia (Yoh 3:16). Pengorbanan Yesus di kayu salib
membuktikan bahwa Allah mencari manusia berdosa.
Jika mau jujur di hadapan Allah, sebenarnya apa yang
dilakukan orang-orang ketika itu terhadap Yesus sehingga Yesus disalibkan dan
mati merupakan gambaran kita semua dihadapan Allah. Kita adalah orang-orang
“Farisi, Saduki, prajurit, pejabat, Mahkamah Agama” yang sombong, mencintai
uang, mencintai jabatan, mementingkan diri sendiri dan sama seperti murid-murid
Yesus yang seringkali menghianati Yesus, karena malu mengakui Yesus di hadapan
orang banyak. Kita adalah orang-orang yang lebih suka mencari kepentingan
pribadi dibandingkan dengan mencari kepentingan Allah.
Namun kita harus bersyukur kepada Bapa di surga yang telah
mengorbankan Anak-Nya yang tunggal sehingga bagi kita yang percaya kepada-Nya
bisa memperoleh hidup yang kekal. Tubuh dan darah Yesus membenarkan dan
menghapuskan dosa-dosa kita. Puji Tuhan.