“Lalu
Ezra memuji Tuhan, Allah yang maha besar, dan semua orang menyambut dengan:
“Amin, amin!”, sambil mengangkat tangan. Kemudian mereka berlutut dan sujud
menyembah kepada Tuhan dengan muka sampai ke tanah.”
Neh 8 :7
Tepat di hari besar umat Yahudi, maka berkumpulah orang Israel di depan
Pintu Gerbang Air dan mereka meminta imam Ezra untuk membacakan Hukum Musa
(Hukum Taurat). Dan ketika Imam Ezra membuka kitab itu maka semua orang memuji
TUHAN dan sambil mengangkat tangan mereka semua berlutut dan sujud menyembah
kepada TUHAN, hingga mukanya sampai ke tanah.
Nehemia, imam Ezra dan orang-orang Lewi mengajarkan isi dari Kitab Musa
tersebut sehingga setiap orang yang mendengarnya mengerti, selanjutnya mereka merayakan
hari itu dengan penuh sukacita. Keesokan harinya Ezra bersama dengan para imam,
orang Lewi dan kepala-kepala kaum keluarga menelaah kalimat-kalimat Taurat
tersebut dan mereka menemukan bahwa bulan tersebut (bulan ke tujuh), orang
Israel harus tinggal dalam pondok-pondok dalam rangka memperingati perlindungan
dan pemeliharaan TUHAN terhadap pengembaraan orang Israel selama 40 tahun
ketika mereka ke luar dari Mesir. Maka mereka serentak mentaati apa yang
diperintahkan oleh kitab Taurat tersebut.
Kisah ini mengingatkan kepada setiap kita, bagaimana seharusnya sikap
kita terhadap Firman TUHAN. Setiap kita memiliki Alkitab, mungkin kita sudah
memilikinya bertahun-tahun, tapi apakah kita sungguh-sungguh merindukan Firman
TUHAN mengisi hidup kita? Apakah kita menyambut Firman TUHAN dengan penuh
sukacita? Dan apakah kita sungguh-sungguh mentaati perintah-perintah di
dalamnya?
Alkitab bukanlah “Magic Book”
atau buku mantera untuk menakuti-nakuti Iblis atau sebuah kitab yang harus
disembah. Alkitab adalah perkataan TUHAN sendiri, dimana melaluinya kita bisa
mengenal TUHAN dan jalan-jalan-Nya. Dengan membaca, mempelajari dan
merenungkannya maka kita tahu rencana dan kehendak TUHAN dalam hidup kita. Dengan
mendengar dan melakukan Firman TUHAN maka iman kita bertumbuh, berbuah dan
menjadi kuat. Inilah waktunya bagi setiap kita untuk kembali “menghormati”
Alkitab sebagaimana seharusnya. Tuhan memberkati.