“Dan bagi kamulah pertama-tama Allah membangkitkan Hamba-Nya dan
mengutus-Nya kepada kamu, supaya Ia memberkati kamu dengan memimpin kamu
masing-masing kembali dari segala kejahatanmu."
Kis 3:26
Firman Tuhan mengajarkan bahwa Tuhan senantiasa mengawasi
setiap pikiran dan perbuatan manusia (Ayub 34:21; Amsal 15:3), di bagian lain
Petrus mengingatkan kita bahwa Yesus bisa datang kembali setiap saat maka sudah
seharusnya kita hidup saleh dan suci di hadapan Tuhan (2 Petrus 3:11). Melalui
Firman Tuhan tersebut maka kita diajarkan untuk hidup tidak semena-mena
menuruti kemauan hawa nafsu dan kedagingan kita, melainkan kita harus
sungguh-sungguh menjalani kehidupan yang berarti di hadapan Tuhan.
Perjalanan Petrus dalam perikop ini mengajarkan tiga hal
penting agar hidup kita berarti di hadapan Tuhan.
1.
Hidup
memuliakan Tuhan.
Setelah Petrus menyembuhkan orang lumpuh, maka ia menjadi
terkenal, disegani dan dihormati. Ini merupakan kesempatan bagi dia untuk
memuliakan dirinya. Namun justru pada saat itu Petrus meninggikan dan
memuliakan Tuhan. Ia menyatakan bahwa mujizat itu terjadi karena pekerjaan
Yesus.
Sudah seharusnya kita hidup memuliakan Tuhan, karena segala
sesuatu diciptakan untuk kemuliaan Tuhan, termasuk kita. Apapun yang kita
lakukan biarlah hanya untuk kemuliaan-Nya (1 Kor. 10:31).
2.
Hidup
di dalam anugerah keselamatan
Orang-orang yang mengelilingi Petrus adalah orang-orang yang
menyalibkan Yesus, namun Petrus mengajak mereka untuk bertobat dan berbalik dari
kejahatan (19, 26). Ini merupakan anugerah yang ditawarkan Tuhan melalui
Petrus.
Tawaran anugerah keselamatan merupakan inti dari pemberitaan
Petrus dalam perikop ini. Mengapa? Karena hanya melalui anugerah keselamatan
maka hidup manusia bisa berkenan di hadapan Tuhan. Manusia berdosa diterima
untuk didamaikan dengan Allah. Sudahkah kita menerima anugerah keselamatan dari
Tuhan? Kalau belum inilah saatnya kita bertobat dan menerima Yesus sebagai
Juruselamat pribadi kita.
3.
Hidup
memberitakan kabar baik
Pada saat Petrus dikerumuni orang banyak karena menyembuhkan
orang lumpuh, ia tidak mengundang orang sakit yang lain untuk datang dan
disembuhkan, melainkan ia memberitakan kabar baik bahwa di dalam Yesus ada
keselamatan, Yesus adalah yang Benar dan Kudus, seorang yang memimpin kepada
hidup (14-15).
Kehidupan yang berarti di hadapan Tuhan adalah kehidupan yang
memberitakan kabar baik, melalui perkataan maupun tingkah laku perbuatan kita.
Amin.