Thursday, 15 November 2012

YESUS LAHIR MEMBUKTIKAN ALLAH SERIUS DENGAN RENCANA-NYA



" Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: "Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel" — yang berarti: Allah menyertai kita. “
Mat 1:22-23

Di dalam menyambut kebaktian dan perayaan natal tahun ini maka kita akan menyelenggarakan kotbah seri yang bertemakan: “BORN TO CHANGE”. Dimulai dengan minggu ini dan empat minggu ke depan secara berturut-turut kita akan belajar tentang hal-hal yang berkaitan dengan kelahiran Yesus. Satu peristiwa yang dilukiskan oleh Prof. Dr. J.H. Bavinck sebagai satu peristiwa yang sangat kudus. Satu kelahiran yang telah ditunggu-tunggu oleh semua orang saleh dalam Perjanjian Lama, yaitu kelahiran Anak Manusia, sang Mesias.
Perhatikan ayat-ayat berikut ini:
·      Kelahiran-Nya dari seorang perawan (Yes 7:14)
·      Lahir di Betlehem (Mikha 5:2)
·      Dikorbankan (Yes 53:5)
·      Disalibkan (Maz 22:14-18)
·      Dibangkitkan (Maz 16:10)
Kehadiran Yesus sebagai Raja yang diurapi menggenapi apa yang telah dinubuatkan oleh pada nabi di Perjanjian Lama. Jelas terlihat di sini bahwa kelahiran Yesus bukanlah sesuatu yang kebetulan namun memang TUHAN telah merencanakannya dan dengan kuasa-Nya mengatur semua yang telah direncanakan berjalan sesuai dengan rencana-Nya. Semua ini membuktikan bahwa kelahiran Yesus merupakan inisiatif TUHAN sendiri, manusia tidak ada andil sama sekali. Ini merupakan kasih karunia TUHAN kepada manusia berdosa yang mana membawa perubahan, khususnya pemulihan hubungan manusia dengan TUHAN, manusia dengan sesamanya dan manusia dengan dirinya sendiri.
Yesus, yang adalah Anak Allah, rela datang ke dalam dunia menjadi Manusia untuk merefleksikan Allah kepada manusia, sehingga melalui kehidupan-Nya maka manusia bisa melihat dan berjumpa dengan Allah. Kehidupan-Nya yang dikorbankan di atas kayu salib membuktikan bahwa Allah Bapa serius dengan rencana-Nya untuk menebus manusia berdosa. Mari kita menyambut dan merayakan hari natal dengan penuh pengucapan syukur atas kasih karunia dan rencana-Nya yang sempurna dalam hidup kita. Tuhan memberkati.





Sunday, 11 November 2012

YESUS MENGUBAH KUTUK MENJADI BERKAT (Nehemia 10:1-39)



“Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!"
Gal 3:13

Setelah bangsa Israel belajar dan mengerti firman TUHAN (pasal 8-9) ,maka di pasal 10 mereka mengambil keputusan bersama, mulai dari para pemimpin agama, tokoh masyarakat, orang tua dan anak-anak yang sudah mengerti, membuat perjanjian yang dibubuhi materai bahwa mereka akan hidup mentaati hukum Taurat.
Mereka berjanji:
1.     Menghindari kawin campur
2.     Menghormati hari Sabat
3.     Membebaskan hutang bagi orang-orang yang berhutang di tahun yang ke tujuh
4.     Memberikan persembahan bagi kepentingan rumah ibadah
5.     Menetapkan orang-orang untuk bertugas di rumah ibadah, agar mezbah TUHAN terpelihara
6.     Memberikan buah sulung sebagai persembahan pertama dari penghasilan
7.     Memberikan perpuluhan
8.     Menjaga dan memelihara rumah ibadah
Ini merupakan satu keputusan yang serius, karena sekali pelanggaran saja akan membuat mereka ada di bawah kutuk Tuhan. Dan akhirnya mereka mentaati hukum Taurat karena takut dikutuk oleh TUHAN (Gal 3:10). Masalahnya tidak ada seorangpun yang benar-benar bisa melakukan Hukum Taurat seratus persen, dengan demikian setiap mereka melanggar Hukum Taurat mereka harus mempersembahkan korban binatang sebagai penghapus dosa atau korban pendamaian atau korban lainnya.
Kita harus bersyukur kepada TUHAN karena Yesus sudah dipersembahkan sebagai korban penghapus dosa dan korban perdamaian. Sebagai Anak Allah pengorbanan-Nya cukup untuk menebus dosa semua umat manusia. Yesus Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan mati di kayu salib (Gal 3:13). Ini merupakan kasih karunia dan kebaikan TUHAN sehingga kita sudah tidak harus menanggung  dosa kutuk lagi.
Melalui pemahaman ini marilah kita mentaati semua perintah-perintah TUHAN bukan dikarenakan takut dihukum atau dikutuk TUHAN, melainkan karena kasih kita kepada-Nya karena Yesus telah rela mati di atas kayu salib untuk menanggung semua kutuk yang seharusnya kita terima. Puji Tuhan.