“Ia
menatap malaikat itu dan dengan takut ia berkata: "Ada apa, Tuhan?"
Jawab malaikat itu: "Semua doamu dan sedekahmu telah naik ke hadirat Allah
dan Allah mengingat engkau””
Kis.
10:4
Perikop ini menceritakan seorang perwira yang bernama Kornelius adalah
seorang yang saleh, takut akan Tuhan, murah hati dan senantiasa berdoa kepada
Allah, dikunjungi oleh seorang malaikat Tuhan dan memberitahukan kepadanya
bahwa semua doa-doa dan sedekahnya telah naik ke hadirat Allah (ayat 1-4). Dan
malaikat ini selanjutnya memberikan perintah agar Kornelius mengutus beberapa
orang untuk menjemput seorang yang bernama Petrus (ayat 5) di Yope. Mendapatkan
perintah tersebut Kornelius langsung mentaatinya dan menyuruh dua orang
hambanya dan seorang prajurit yang saleh untuk segera menjemput Petrus.
Ketika merenungkan perikop ini hati saya tertarik dengan perkataan
malaikat Tuhan bahwa doa Kornelius telah naik ke hadirat Allah. Dengan kata
lain doa Kornelius bukan saja didengar oleh Allah namun juga berkenan di
hati-Nya. Mengapa demikian? Karena doa Kornelius merupakan doa yang dinaikkan
sebagai satu persembahan yang harum di hadapan Allah. Doa yang tidak
asal-asalan melainkan doa yang disampaikan penuh dengan iman, pengucapan syukur
disertai dengan perbuatan saleh dan menjauhi kejahatan. Seperti pemazmur
menuliskan, “Biarlah doaku adalah bagi-Mu seperti persembahan ukupan” (Maz.
141:2).
Semua ini mengingatkan kepada kita bahwa doa lebih dari sekedar
mengungkapkan isi hati kepada Allah, namun Alkitab juga mengajarkan bahwa doa
merupakan satu persembahan yang harum di hadapan Allah. Bagaimana agar doa-doa
kita bisa menjadi satu persembahan harum di hadapan Allah? Doa dapat menjadi
satu persembahan yang harum di hadapan Allah bukan hanya disertai iman, namun
juga harus disertai dengan perbuatan-perbuatan yang menunjukan iman. Yakobus
mengatakan: “Iman tanpa perbuatan pada hakekatnya mati.” (Yak. 2:17, 20)
Marilah kita meningkatkan kualitas doa-doa agar menjadi satu persembahan
yang harum di hadapan Allah; doa yang bukan saja dinaikkan dengan iman, namun
juga disertai perbuatan-perbuatan yang menunjukkan iman kekristenan yang kita
miliki. Amin.