“Pengawasan atas Yerusalem aku
serahkan kepada Hanani, saudaraku, dan kepada Hananya, panglima benteng, karena
dia seorang yang dapat dipercaya dan yang takut akan Allah lebih dari pada
orang-orang lain..”
Nehemia 7:2
Perikop ini
memberi tahu kepada kita bahwa Nehemia baru saja selesai membangun tembok dan
pintu gerbang Yerusalem. Tentu kita semua tahu bahwa Nehemia sedang berada di
puncak keberhasilannya. Semua orang yang mengenal namanya, temasuk
musuh-musuhnya mengakui bahwa Nehemia adalah seorang pemimpin yang sukses.
Namun demikian Nehemia tidak terlena dengan keberhasilannya, ia tahu bahwa
kelengahan merupakan kunci kegagalan. Oleh sebab itu maka Nehemia melakukan
penjagaan dan pengawasan baik di pintu-pintu gerbang maupun di depan rumah
penduduk setempat, untuk menghadang serangan musuh.
Di dalam
melakukan penjagaan dan pengawasan ini Nehemia tidak melakukannya seorang diri
melainkan ia mempercayakan kepada Hanani yang dibantu oleh Hananya sebagai
panglima benteng. Nehemia mempercayakan tugas ini kepada Hanani karena Hanani
adalah seorang yang dapat dipercaya dan seorang yang takut akan Allah lebih
dari pada orang-orang lain.
Melalui
uraian ayat yang sangat singkat ini kita belajar tiga hal penting, yaitu:
1. JANGAN LENGAH
Mencapai keberhasilan bukanlah segala-galanya. Keberhasilan yang
diberikan oleh Allah harus dipertanggung-jawabkan dan dipertahankan di hadapan
Allah. Keberhasilan adalah pemberian Allah yang harus dijaga baik-baik. Tetap
bertahan di posisi puncak seringkali lebih sulit dibandingkan dengan usaha
mencapai titik keberhasilan tersebut. Musuh akan lebih giat menyerang setiap
kita ketika ada di posisi puncak. Untuk mencapai keberhasilan diperlukan ratusan
bahkan ribuan langkah, sebaliknya hanya diperlukan satu langkah untuk jatuh
atau gagal.
2. SETIA DAN DAPAT DIPERCAYA
Hanani dipilih Nehemia karena ia adalah seorang yang dapat dipercaya dan
setia di dalam mengerjakan semua yang pernah Nehemia percayakan kepadanya. Inilah
yang menentukan mengapa Nehemia mempromosikan Hanani. Seharusnya kita menyadari
bahwa sebenarnya Tuhan sendiri yang mempromosikan Hanani untuk tugas tanggung
jawab yang lebih besar, mengingat Hanani adalah seorang yang setia dalam
perkara yang kecil sehingga Tuhan memberikan kepercayaan yang lebih besar. (Mat
25:21,23; Luk 16:10; 19:17)
3. SIKAP HATI YANG TAKUT AKAN TUHAN
Hanani juga seorang yang takut akan Tuhan, dalam hal ini Hanani
senantiasa berhati-hati di dalam melakukan segala perbuatannya. Apapun yang ia
kerjakan, ia akan terlebih dahulu mempertimbangkan apakah itu perbuatan yang
menghormati kekudusan Tuhan atau sebaliknya. Bagi Hanani Tuhan adalah prioritas
utama di dalam mengambil berbagai macam keputusan.
Biarlah
melalui ketiga hal tersebut kita tetap BERTAHAN dan terus hidup di dalam
kemenangan. Bersama Yesus Tuhan. Tuhan memberkati.