Friday, 2 August 2013

Menjawab kerinduan hati Tuhan (Gal 5:1-26)



“Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh,”
Gal 5:24-25
Tuhan Yesus mati di atas kayu salib bukan hanya untuk menyelamatkan kita dari dosa yang membawa maut saja namun juga supaya orang percaya menyalibkan (mematikan) perbuatan daging. Seperti yang Paulus katakan perbuatan daging yaitu, “Percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya.” Setiap orang percaya dipanggil untuk merdeka (lepas) dari dosa melalui anugerah (13), oleh sebab itu jangan menyia-nyiakan anugerah ini sebagai kesempatan untuk berbuat dosa (14).
Sebagai manusia seringkali tergoda untuk berpikir bahwa “wajar” kita jatuh dalam dosa, dan adalah mustahil untuk tidak jatuh dalam dosa. Memang orang percaya tidak mungkin benar-benar lepas dari perbuatan dosa selama ada di dunia ini, oleh sebab itu Yohanes mengingatkan untuk datang kepada Yesus ketika jatuh dalam dosa dan meminta pengampunan atas dosa-dosa yang kita telah perbuat (1 Yoh. 1:9), namun yang Paulus maksudkan adalah janganlah hidup hanya untuk memuaskan hawa nafsu kedagingan (24), dan menyia-nyiakan anugerah keselamatan yang telah kita terima.
Bagaimana agar orang percaya bisa lepas dari perbuatan daging? Paulus menasihatkan agar kehidupan orang percaya dipimpin oleh Roh (16, 18). Roh di sini adalah Roh Kudus yang tinggal di dalam diri orang percaya. Melalui kehadiran Roh Kudus di dalam diri orang percaya maka setiap orang percaya bukan saja hidup (Ef. 2:4-5) namun juga dimungkinkan untuk tidak berbuat dosa. Dipimpin oleh Roh artinya dikendalikan oleh Roh Kudus, dimana tidak lagi membiarkan hawa nafsu kedagingan menguasai hidup kita namun sebaliknya kita hidup untuk memuaskan Roh Kudus dengan mentaati perintah-perintah-Nya. Inilah kerinduan hati Tuhan, marilah kita hidup memuaskan kerinduan hati Tuhan dengan meninggalkan perbuatan-perbuatan daging.