Sunday, 30 September 2012

SATU PERTANYAAN YANG SERIUS (Nehemia 7:4-73)



“Nyanyian ziarah. Aku melayangkan mataku ke gunung-gunung; dari manakah akan datang pertolonganku? Pertolonganku ialah dari TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi.”
Maz 121:1-2

Setelah menempatkan Hanani sebagai pengawas di Yerusalem, selanjutnya Nehemia mulai memperhatikan keadaan di dalam benteng. Nehemia memperhatikan bahwa di dalam kota tersebut masih dalam keadaan “kacau”. Rumah-rumah belum dibangun dan penduduk terlihat sedikit dibandingkan dengan Yerusalem yang begitu luas. Bagaimana Nehemia menghadapi situasi seperti ini? Ayat yang kelima menuliskan bahwa Allah menolong Nehemia dengan menggerakan hatinya untuk membuat rencana mengumpulkan para pemuka, para pengusaha dan rakyat yang baru kembali dari pembuangan, lalu menghitungnya berdasarkan daftar silsilah. Jumlah orang yang kembali menurut catatan Nehemia adalah 31.089 orang. Tentu rencana ini merupakan tindakan yang sangat penting untuk mengambil langkah-langkah ke depan di dalam mengatur jabatan kepemimpinan di Bait Allah, juga untuk pembangunan kembali kota Yerusalem.
Dalam kisah ini kita melihat bahwa pertolongan TUHAN kepada Nehemia tidak pernah berhenti. Setelah mencapai titik puncak keberhasilannya, TUHAN tetap menyertai Nehemia, dan terus memberikan pertolongan-Nya. Saat-saat dimana Nehemia perlu membuat rencana dan keputusan-keputusan penting, TUHAN menolongnya dengan memberikan hikmat kepadanya.
Ada satu pertanyaan yang sangat serius, pertanyaan yang sangat penting, karena jawaban dari pertanyaan ini menjadi dasar di dalam kita menjalani kehidupan kekristenan kita. Oleh sebab itu sebelum menjawabnya kita harus memikirkannya dalam-dalam, di sini diperlukan kejujuran, ketulusan dan kesungguhan hati. Pertanyaan tersebut adalah: “Siapakah yang menjadi sumber pertolongan kita?” Kepada siapa kita sungguh-sungguh menggantungkan hidup kita?
Apakah TUHAN satu-satunya sumber pertolongan kita? Atau yang lainnya seperti uang, harta, jabatan, kekuasaan. Beranikah kita menjawab seperti sang pemazmur: “Pertolonganku dari TUHAN yang menjadikan langit dan bumi.” Jika jawaban kita adalah “YA”. Benarkah TUHAN sudah menjadi Pribadi satu-satunya yang kita andalkan? Mari kita kembali mengambil komitmen hari ini untuk sungguh-sungguh mengandalkan TUHAN di dalam kita menjalani kehidupan ini. Tuhan memberkati.