Sunday, 29 September 2013

KUAT DI DALAM TUHAN - 2 (Ayub 1-2)



"Tetapi jawab Ayub kepadanya: “Engkau berbicara seperti perempuan gila! Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?” Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dengan bibirnya.””
Ayub 2:10
Isteri Ayub mengalami dukacita yang dalam karena ditinggal mati kesepuluh anak-anaknya, mengalami kebangkrutan total dan melihat suami yang menderita karena sakit keras, maka isteri Ayub tidak kuat lagi menahan semua itu, sehingga Ayub diminta untuk meninggalkan perbuatan salehnya dan mengutuk Allahnya bahkan berharap agar Ayub cepat mati (2:9). Isteri Ayub mungkin berpikir bahwa semua yang telah dilakukan Ayub tidak ada gunanya. Semua hal-hal baik yang ditabur oleh Ayub adalah sia-sia. Ayub tidak menuai kebaikan namun sebaliknya menuai hal-hal yang buruk. Isteri Ayub berpikir Allah tidak adil, oleh sebab itu daripada menyembah Allah lebih baik mengutuk-Nya.
Melihat sikap isterinya seperti itu, Ayub tidak goncang imannya, bahkan ia memarahi isterinya dengan mengatakan, “Engkau berbicara seperti perempuan gila! Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?” Perkataan Ayub ini merupakan pernyataan iman yang luar biasa. Ini membuktikan bahwa Ayub kuat di dalam Tuhan. Ayub sadar sebagai manusia yang diciptakan Allah, ia harus tunduk kepada Allah, Sang Pencipta. Apapun yang Allah berikan, baik atau buruk, ia harus menerimanya dengan hati terbuka.
Seringkali kita hanya menilai bahwa seseorang memiliki iman jika apa yang ia minta semuanya dikabulkan oleh Tuhan. Tetapi melalui kisah Ayub ini kita belajar bahwa seseorang memiliki iman pada saat ia tetap kuat di dalam Tuhan sekalipun harus menerima yang buruk. Pengalaman Ayub merupakan pengalaman yang nyata di dalam hidup kita. Ada banyak hal yang terjadi dalam hidup ini sekalipun kita tidak mengharapkannya. Tetaplah kuat di dalam Tuhan, jangan pernah mundur dan lari dari Tuhan, sebaliknya biarlah lebih sungguh-sungguh lagi bergantung dan bersandar kepada Tuhan, kasihilah dan muliakan Tuhan dalam keadaan dan situasi apapun juga, itulah yang berkenan kepada-Nya. Amin.