Sunday, 17 February 2013

RENCANA ALLAH TIDAK PERNAH GAGAL (Kis. 2:14-41)


“Dia yang diserahkan Allah menurut maksud dan rencana-Nya, telah kamu salibkan dan kamu bunuh oleh tangan bangsa-bangsa durhaka. Tetapi Allah membangkitkan Dia dengan melepaskan Dia dari sengsara maut, karena tidak mungkin Ia tetap berada dalam kuasa maut itu.”
Kis 2:23-24
Petrus bangkit berdiri dan menyampaikan kotbahnya kepada orang-orang yang mengerumuninya. Lukas membagi kotbah yang disampaikan Petrus menjadi lima bagian, yaitu:
1.      Berbicara tentang penggenapan rencana Allah (14-21), dalam hal ini Petrus mengutip nubuatan Kitab Yoel 2:28-32
2.      Allah menetapkan Yesus untuk mati dibunuh dan dibangkitkan (22-24, 32)
3.      Berbicara tentang nubuatan raja Daud, yang mengutip Kitab Maz. 16:8-11
4.      Allah senantiasa memegang janji (29-36)
5.      Dan yang terakhir respon dari orang-orang yang mendengar kotbah tersebut (37-41)
Kalau kita perhatikan lebih seksama maka isi kotbah Petrus berpusatkan kepada Injil, dalam hal ini Petrus memberikan penekanan kepada rencana Allah yang menyerahkan Yesus untuk disalibkan dan mati untuk menebus dosa manusia dan membangkitkan-Nya di hari yang ketiga, sebagai bukti bahwa Yesus telah menang atas maut. Allah bukan saja mampu membuat rencana yang sempurna namun Ia juga berkuasa untuk menggenapi rencana-Nya dengan sempurna.
Allah juga memiliki rencana yang sempurna dalam hidup kita. Dan Ia pasti menggenapi rencana-Nya karena Ia berkuasa untuk mengendalikan segala sesuatu demi tercapainya apa yang Ia rencanakan. Siapapun dan apapun termasuk diri kita atau Iblis sekalipun tidak bisa menggagalkan rencana Allah. Rencana Allah berada di atas semua rencana manusia dan Iblis, semuanya harus tunduk kepada rencana-Nya.
Mungkin manusia atau Iblis berniat untuk menggagalkan rencana Allah, dan sepertinya mereka berhasil, namun kenyataannya justru mereka sedang menggenapi rencana Allah yang agung. Yesus ditangkap dan dibunuh oleh orang-orang yang menolak dan membenci-Nya, namun tindakan mereka justru menggenapi rencana Allah untuk menebus dosa manusia melalui kematian Yesus di atas kayu salib.
Mari kita mengucap syukur senantiasa karena Allah sedang berkarya dalam hidup kita untuk menggenapi rencana-Nya yang agung. Bagian kita adalah mengasihi dengan mentaati perintah-perintah-Nya sehingga nama-Nya dimuliakan melalui kesaksian kita. Amin.