“Dia yang diserahkan Allah menurut maksud dan rencana-Nya, telah
kamu salibkan dan kamu bunuh oleh tangan bangsa-bangsa durhaka. Tetapi Allah
membangkitkan Dia dengan melepaskan Dia dari sengsara maut, karena tidak
mungkin Ia tetap berada dalam kuasa maut itu.”
Kis 2:23-24
Petrus bangkit berdiri dan menyampaikan kotbahnya kepada
orang-orang yang mengerumuninya. Lukas membagi kotbah yang disampaikan Petrus
menjadi lima bagian, yaitu:
1.
Berbicara tentang penggenapan rencana Allah
(14-21), dalam hal ini Petrus mengutip nubuatan Kitab Yoel 2:28-32
2.
Allah menetapkan Yesus untuk mati dibunuh dan
dibangkitkan (22-24, 32)
3.
Berbicara tentang nubuatan raja Daud, yang
mengutip Kitab Maz. 16:8-11
4.
Allah senantiasa memegang janji (29-36)
5.
Dan yang terakhir respon dari orang-orang yang
mendengar kotbah tersebut (37-41)
Kalau kita perhatikan lebih seksama maka isi kotbah Petrus
berpusatkan kepada Injil, dalam hal ini Petrus memberikan penekanan kepada
rencana Allah yang menyerahkan Yesus untuk disalibkan dan mati untuk menebus
dosa manusia dan membangkitkan-Nya di hari yang ketiga, sebagai bukti bahwa
Yesus telah menang atas maut. Allah bukan saja mampu membuat rencana yang
sempurna namun Ia juga berkuasa untuk menggenapi rencana-Nya dengan sempurna.
Allah juga memiliki rencana yang sempurna dalam hidup kita.
Dan Ia pasti menggenapi rencana-Nya karena Ia berkuasa untuk mengendalikan
segala sesuatu demi tercapainya apa yang Ia rencanakan. Siapapun dan apapun
termasuk diri kita atau Iblis sekalipun tidak bisa menggagalkan rencana Allah.
Rencana Allah berada di atas semua rencana manusia dan Iblis, semuanya harus
tunduk kepada rencana-Nya.
Mungkin manusia atau Iblis berniat untuk menggagalkan rencana
Allah, dan sepertinya mereka berhasil, namun kenyataannya justru mereka sedang
menggenapi rencana Allah yang agung. Yesus ditangkap dan dibunuh oleh
orang-orang yang menolak dan membenci-Nya, namun tindakan mereka justru
menggenapi rencana Allah untuk menebus dosa manusia melalui kematian Yesus di
atas kayu salib.
Mari kita mengucap syukur senantiasa karena Allah sedang
berkarya dalam hidup kita untuk menggenapi rencana-Nya yang agung. Bagian kita
adalah mengasihi dengan mentaati perintah-perintah-Nya sehingga nama-Nya
dimuliakan melalui kesaksian kita. Amin.