“Jika
Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami
dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja; tetapi
seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan
memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan
itu.”
Daniel 3:17-18
Setelah Daniel mengambil
keputusan untuk tidak menajiskan dirinya dengan makanan dan minuman anggur raja
maka TUHAN mengaruniakan kasih dan sayang dari pemimpin istana kerajaan
Nebukadnezar. Selanjutnya pasal 2 sampai pasal yang ke-6, kisah Daniel dan
ketiga temannya yang luar biasa yang dipenuhi sikap integritas. Mereka berani
mengorbankan diri, berani melanggar perintah raja, berani kehilangan jabatan
bahkan nyawa mereka demi mentaati perintah TUHAN.
Kisah ini mengajarkan bagian
kehidupan kekristenan yang sangat penting, yaitu bagaimana sikap hati kita
kepada TUHAN. Apakah kita memiliki sikap hati yang mengutamakan TUHAN atau
tidak? Tindakan Daniel dan teman-temannya yang sama sekali tidak mau kompromi
merupakan tindakan yang membuktikan bahwa TUHAN adalah nomor satu dalam
hidupnya. TUHAN merupakan prioritas utama di dalam kehidupan mereka.
Mereka tidak kompromi bukan
karena mereka mengharapkan TUHAN menolong dan memberkati mereka (3:16-18),
melainkan karena mereka benar-benar ingin mentaati perintah-perntah TUHAN.
Mereka juga bukan takut dihukum TUHAN, tapi karena mereka memang lebih mengutamakan
kepentingan TUHAN daripada kepentingan pribadinya.
Banyak alasan dalam kehidupan
kita untuk tidak mentaati perintah-perintah TUHAN, seperti mengampuni, memberi,
melayani, memberi perpuluhan, menghormati orang tua, jujur, murah hati dan
perintah-perintah lainnya; hal ini terjadi karena menyangkut kepentingan
pribadi, seperti: harga diri, kekayaan, sakit hati, kesombongan dan hal-hal
lainnya yang bersifat kedagingan.
Melalui kebenaran yang diajarkan
dalam perikop ini maka seharusnya kita mengutamakan TUHAN dibandingkan dengan
kepentingan lainnya. Sama seperti TUHAN senantiasa memberikan yang terbaik
dalam hidup kita maka sudah seharusnya kita melakukan yang sama dengan
memberikan yang terbaik kepada-Nya, dengan mengutamakan perintah-perintah-Nya.
Tuhan memberkati.