Friday, 13 July 2012

BERSATU KITA TEGUH DAN BERCERAI KITA RUNTUH (Neh 3:6-12)



“Dan bilamana seorang dapat dialahkan, dua orang akan dapat bertahan. Tali tiga lembar tak mudah diputuskan.”
Pengkhotbah 4:12

Kita tiba di dalam pembahasan pintu gerbang yang ketiga, yaitu Pintu Gerbang Lama, yang dikutip dalam Kitab Nehemia 3:6-12. Pintu gerbang ini diperbaiki oleh hampir semua lapisan masyarakat, mulai dari orang-orang biasa, para pengusaha (tukang emas), apoteker (juru campur rempah-rempah), para pejabat atau penguasa wilayah, orang tua, anak-anak, laki-laki maupun perempuan. Sungguh ini merupakan kerja sama yang baik, tanpa menghiraukan status, jenis kelamin, usia dan latar belakang satu dengan yang lainnya, mereka bahu membahu membangun dan memperbaiki tembok ini. Mereka semua melakukan ini karena mereka menyadari bahwa pembangunan dan perbaikan tembok dan gerbang Yerusalem merupakan tanggung jawab serta kepentingan bersama.
Dalam hal ini kita kembali diingatkan bahwa pembangunan dan perbaikan merupakan tanggung jawab bersama, perbedaan yang tidak seharusnya menghalangi kesatuan dan kerja sama di antara kita. Sebagai anggota keluarga, suami, isteri dan anak-anak harus terlibat di dalam membangun keluarga yang sehat, begitu pula sebagai jemaat, berapapun usia kita, laki-laki atau perempuan, apakah kita kaum pengusaha, kaum profesional, ibu rumah tangga, ataupun pelajar mari kita bersatu membangun gereja-Nya. Mari kita bersatu saling mengisi dan menguatkan, tanpa saling menyalahkan sebaliknya justru merendahkan diri satu dengan yang lainnya demi kepentingan keluarga dan gereja kita.
Keuntungan lainnya jika kita semua bisa bersatu dan bekerja sama adalah terwujudnya “pintu gerbang dan tembok yang kokoh” yang bisa membendung serangan dari musuh-musuh (Iblis) kita yang terus berusaha memecah belah dan membinasakan kita. Seperti ayat hafalan kita minggu ini (Pengkhotbah 4:12) , jika kita berdiri sendiri, maka kita akan mudah dikalahkan si Iblis, sebaliknya jika kita berdua atau bertiga (banyak) maka kita tidak mudah dikalahkan.
Lupakan perbedaan yang ada di antara kita dan fokus kepada kesatuan maka kita menjadi kuat, seperti kata pepatah: “BERSATU KITA TEGUH DAN BERCARAI KITA RUNTUH”. 

No comments:

Post a Comment