Friday, 13 July 2012

Sudah bersihkah “rumah” kita? (Nehemia 3:14)



“Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu. Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya”
Kolose 3:8-9

Pintu gerbang lebak terus turun ke lembah dan memanjang hingga berhenti di pintu gerbang Sampah. Pintu gerbang ini dinamakan pintu gerbang Sampah karena pintu gerbang ini digunakan untuk membuang semua sampah-sampah di Yerusalem. Pintu gerbang Sampah merupakan pintu yang sangat penting untuk menjaga kebersihan kota Yerusalem. Penguasa wilayah Bet-Kerem membangunnya kembali, memasang pintu-pintunya dengan pengancing-pengancing dan palang-palangnya agar pintu gerbang ini dapat berfungsi kembali sebagaimana mestinya.
Sebagai orang percaya sudah seharusnya kita menggunakan “pintu gerbang Sampah” yang kita miliki sebagaimana mestinya, dengan cara membuang “hal-hal” yang buruk, yang mengotori kehidupan kita. Paulus mengingatkan agar jemaatnya untuk membuang kemarahan, geram, kejahatan, fitnah, kata-kata kotor, dusta, percabulan, kenajisan, nafsu jahat, keserakahan. Semua perbuatan-perbuatan tersebut di atas merupakan sampah yang mengotori kehidupan kekristenan kita.
Sama dengan kotoran-kotoran yang ada di dalam rumah kita, jika kita tidak membersihkannya dan membuangnya maka semua itu akan mendatangkan penyakit. Begitu pula dengan semua perbuatan-perbuatan yang tidak baik tersebut jika tidak dibersihkan dan dibuang dalam hidup kita maka kita akan menjadi orang Kristen yang sakit, artinya tidak menjadi orang Kristen sebagaimana yang TUHAN harapkan.
Hendaklah peringatan Paulus ini kembali mengingatkan bahwa sebagai orang percaya, kita dipanggil lebih dari sekedar mati masuk surga melainkan juga dipanggil untuk semakin serupa dengan Yesus. Dengan “rajin” membersihkan “sampah-sampah” dalam kehidupan ini maka sedikit demi sedikit kita akan diubahkan semakin serupa dengan Kristus.
Tentu tidak mudah membersihkan sampah-sampah dalam hidup kita, namun kita harus bersyukur karena TUHAN tidak hanya memerintahkan namun Ia juga mau mengulurkan tangan-Nya yang penuh kuasa untuk menolong kita. Berserulah kepada-Nya untuk memohon pertolongan-Nya maka Roh-Nya akan menolong kita membuang “sampah-sampah” dan membersihkan kehidupan kita. Amin. 

No comments:

Post a Comment