Friday, 13 July 2012

MENGUTAMAKAN TUHAN BERARTI MENTAATI-NYA (Daniel 2-6)



“Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja; tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu.”
Daniel 3:17-18
Setelah Daniel mengambil keputusan untuk tidak menajiskan dirinya dengan makanan dan minuman anggur raja maka TUHAN mengaruniakan kasih dan sayang dari pemimpin istana kerajaan Nebukadnezar. Selanjutnya pasal 2 sampai pasal yang ke-6, kisah Daniel dan ketiga temannya yang luar biasa yang dipenuhi sikap integritas. Mereka berani mengorbankan diri, berani melanggar perintah raja, berani kehilangan jabatan bahkan nyawa mereka demi mentaati perintah TUHAN.
Kisah ini mengajarkan bagian kehidupan kekristenan yang sangat penting, yaitu bagaimana sikap hati kita kepada TUHAN. Apakah kita memiliki sikap hati yang mengutamakan TUHAN atau tidak? Tindakan Daniel dan teman-temannya yang sama sekali tidak mau kompromi merupakan tindakan yang membuktikan bahwa TUHAN adalah nomor satu dalam hidupnya. TUHAN merupakan prioritas utama di dalam kehidupan mereka. 
Mereka tidak kompromi bukan karena mereka mengharapkan TUHAN menolong dan memberkati mereka (3:16-18), melainkan karena mereka benar-benar ingin mentaati perintah-perntah TUHAN. Mereka juga bukan takut dihukum TUHAN, tapi karena mereka memang lebih mengutamakan kepentingan TUHAN daripada kepentingan pribadinya.
Banyak alasan dalam kehidupan kita untuk tidak mentaati perintah-perintah TUHAN, seperti mengampuni, memberi, melayani, memberi perpuluhan, menghormati orang tua, jujur, murah hati dan perintah-perintah lainnya; hal ini terjadi karena menyangkut kepentingan pribadi, seperti: harga diri, kekayaan, sakit hati, kesombongan dan hal-hal lainnya yang bersifat kedagingan.
Melalui kebenaran yang diajarkan dalam perikop ini maka seharusnya kita mengutamakan TUHAN dibandingkan dengan kepentingan lainnya. Sama seperti TUHAN senantiasa memberikan yang terbaik dalam hidup kita maka sudah seharusnya kita melakukan yang sama dengan memberikan yang terbaik kepada-Nya, dengan mengutamakan perintah-perintah-Nya. Tuhan memberkati.

No comments:

Post a Comment