Friday, 13 July 2012

GOOD PAPA (Lukas 15:11-24)



“Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia.”
Lukas 15:20

Tahun ini merupakan tahun yang ke-8 bagi saya untuk merayakan father’s day di Canada, artinya sudah lebih dari 23 tahun saya menjadi ayah bagi anak-anak. Saya katakan dengan sejujurnya bahwa masih ada begitu banyak kekurangan di dalam saya menjalani tugas dan tanggung jawab saya sebagai ayah. Disadari atau tidak, saya masih sering melakukan banyak kesalahan dan sering mengecewakan anak-anak dan isteri. Saya menyadari sepenuhnya bahwa ini semua karena anugerah Tuhan yang terus menerus tercurah dalam hidup ini. TUHAN tidak pernah menyerah untuk terus membentuk saya menjadi ayah yang semakin baik sesuai dengan apa firman-Nya.
Melalui kebenaran firman Tuhan yang menjadi pembahasan kita minggu ini, TUHAN kembali meminta kita untuk meneladani kasih Bapa kita yang di surga kepada kita sebagai anak-anak-Nya. Kasih yang tidak hanya memberikan makan yang cukup melainkan juga lebih dari itu, kasih yang berusaha untuk mengerti dan memahami keberadaan anak-anaknya. Kasih yang penuh dengan pengorbanan, penerimaan dan pengampunan. Ayah yang selalu merindukan anak-anaknya ada di sampingnya. Ayah yang selalu berusaha bertindak adil dan bijaksana bagi anak-anaknya. Ayah yang menganggap anak lebih berharga dibandingkan dengan pekerjaan, jabatan atau harta. Sama sekali tidak salah untuk bekerja keras mencari nafkah tetapi jangan sampai melupakan relationship kita dengan anak-anak kita.
Sebagai ayah mari kita mengucap syukur kepada TUHAN yang tidak pernah give up, membentuk kita menjadi ayah yang semakin serupa dengan-Nya. Minta Roh Kudus untuk senantiasa mengoreksi hal-hal apa yang harus diperbaiki sehubungan dengan sikap hati, tugas dan tanggung jawab kita sebagai ayah. Teruslah memiliki kerinduan untuk menjadi ayah yang semakin serupa dengan Yesus, dan jangan pernah menyerah. Tuhan memberkati.

No comments:

Post a Comment