Friday, 13 July 2012

BERANI TAPI BODOH (Daniel 1)



“Daniel berketetapan untuk tidak menajiskan dirinya dengan santapan raja dan dengan anggur yang biasa diminum raja; dimintanyalah kepada pemimpin pegawai istana itu, supaya ia tak usah menajiskan dirinya.
Daniel 1:8
Yoyakim, raja Yehuda adalah raja yang melakukan apa yang jahat di mata Tuhan (2 Raja-raja 23:36-38), sehingga Tuhan menyerahkan pemerintahannya kepada Nebukadnezar, raja Babel. Nebukadnezar memerintahkan membawa orang-orang keturunan raja dan para bangsawan untuk diperbantukan di dalam pemerintahannya. Raja juga menetapkan bagi mereka untuk mendapatkan makanan dan minuman anggur raja. Tentu ini merupakan kehormatan tersendiri, sebagai tawanan namun mendapatkan fasilitas kerajaan. Salah satu yang mendapatkan keuntungan ini adalah Daniel.
Pasal ini menceritakan bahwa Daniel tidak mau menajiskan dirinya dengan makanan dan minuman anggur raja. Daniel tahu bahwa makanan dan minuman anggur raja biasanya dipersembahkan kepada dewa-dewa sebelum di makan oleh raja. Alasan lainnya juga makanan raja biasanya mengandung daging-daging yang haram, yang dilarang dimakan oleh bangsa Israel sesuai dengan hukum Musa. Sebagai orang yang taat kepada Tuhan, ia tidak mau menajiskan dirinya dengan memakan dan minum anggur raja.
Apa yang dilakukan Daniel ini merupakan tindakan yang berani tapi bodoh. Berani artinya ia menentang raja Nebukadnezar yang sangat berkuasa dan bengis. Bodoh, berarti Daniel akan kehilangan kesempatan makanan dan minuman raja yang enak dan berlimpah. Daniel melakukan ini semua demi untuk mentaati perintah-perintah Tuhan ketika itu.
Dunia dimana kita sedang hidup sekarang ini banyak menawarkan kenikmatan hidup yang seringkali (tidak selalu) untuk mendapatkannya harus “mengkompromikan” iman kekristenan kita. Sebagai orang Kristen kita terus menerus diperhadapkan dengan pilihan untuk mentaati perintah-perintah Tuhan agar memuliakan-Nya atau melanggar perintah-perintah-Nya demi kemudahan dan kenikmatan dunia.
Sebagai orang Kristen sudah seharusnya kita mengikuti teladan Daniel yang memiliki sikap berani tapi bodoh demi mentaati kehendak Tuhan. Ingat masa depan kita tidak ditentukan oleh keadaan di sekitar kita namun oleh Tuhan yang berkuasa dan berdaulat. Tuhan akan memberkati setiap kita yang sungguh-sungguh taat kepada-Nya. Seperti Tuhan memberkati Daniel demikian juga Tuhan akan memberkati kita. Amin.

No comments:

Post a Comment