“Daniel
berketetapan untuk tidak menajiskan dirinya dengan santapan raja dan dengan
anggur yang biasa diminum raja; dimintanyalah kepada pemimpin pegawai istana
itu, supaya ia tak usah menajiskan dirinya.
Daniel 1:8
Yoyakim, raja Yehuda adalah raja yang
melakukan apa yang jahat di mata Tuhan (2 Raja-raja 23:36-38), sehingga Tuhan
menyerahkan pemerintahannya kepada Nebukadnezar, raja Babel. Nebukadnezar
memerintahkan membawa orang-orang keturunan raja dan para bangsawan untuk
diperbantukan di dalam pemerintahannya. Raja juga menetapkan bagi mereka untuk
mendapatkan makanan dan minuman anggur raja. Tentu ini merupakan kehormatan
tersendiri, sebagai tawanan namun mendapatkan fasilitas kerajaan. Salah satu yang
mendapatkan keuntungan ini adalah Daniel.
Pasal ini menceritakan bahwa Daniel tidak mau
menajiskan dirinya dengan makanan dan minuman anggur raja. Daniel tahu bahwa
makanan dan minuman anggur raja biasanya dipersembahkan kepada dewa-dewa
sebelum di makan oleh raja. Alasan lainnya juga makanan raja biasanya
mengandung daging-daging yang haram, yang dilarang dimakan oleh bangsa Israel
sesuai dengan hukum Musa. Sebagai orang yang taat kepada Tuhan, ia tidak mau
menajiskan dirinya dengan memakan dan minum anggur raja.
Apa yang dilakukan Daniel ini merupakan
tindakan yang berani tapi bodoh. Berani artinya ia menentang raja Nebukadnezar
yang sangat berkuasa dan bengis. Bodoh, berarti Daniel akan kehilangan
kesempatan makanan dan minuman raja yang enak dan berlimpah. Daniel melakukan
ini semua demi untuk mentaati perintah-perintah Tuhan ketika itu.
Dunia dimana kita sedang hidup sekarang ini banyak
menawarkan kenikmatan hidup yang seringkali (tidak selalu) untuk mendapatkannya
harus “mengkompromikan” iman kekristenan kita. Sebagai orang Kristen kita terus
menerus diperhadapkan dengan pilihan untuk mentaati perintah-perintah Tuhan
agar memuliakan-Nya atau melanggar perintah-perintah-Nya demi kemudahan dan
kenikmatan dunia.
Sebagai orang Kristen sudah seharusnya kita
mengikuti teladan Daniel yang memiliki sikap berani tapi bodoh demi mentaati
kehendak Tuhan. Ingat masa depan kita tidak ditentukan oleh keadaan di sekitar
kita namun oleh Tuhan yang berkuasa dan berdaulat. Tuhan akan memberkati setiap
kita yang sungguh-sungguh taat kepada-Nya. Seperti Tuhan memberkati Daniel
demikian juga Tuhan akan memberkati kita. Amin.
No comments:
Post a Comment