“Jika Allah
kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari
perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja; tetapi
seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan
memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan
itu."
Daniel
3:17-18
Sadrakh, Mesakh dan Abednego adalah para tawanan yang “beruntung” karena mereka
diberikan kepercayaan untuk memerintah di wilayah Babel (Daniel 2:49). Tentu
ini merupakan jabatan dan kedudukan yang sulit didapatkan oleh para tawanan
seperti mereka. Sebagai pejabat tinggi pemerintahan tentu hidup mereka sangat
berbeda dengan sebelumnya. Sebagai tawanan mereka hidup di dalam kemiskinan,
dan ketidakpastian sedangkan sebagai pejabat tinggi mereka hidup di dalam
kekayaan dan kesejahteraan. Namun semua ini tidak berlangsung lama, karena
mereka diperhadapkan dengan tantangan untuk melepaskan semua itu demi
mempertahankan imannya di hadapan raja dan orang-orang yang membencinya.
Raja Nebukadnezar menawarkan kemudahan yaitu hanya dengan memuja dewa dan
menyembah patung emas (14-15) maka mereka akan tetap menjabat dan bebas dari
hukuman. Mendengar tawaran tersebut mereka menjawab: "Tidak ada gunanya
kami memberi jawab kepada tuanku dalam hal ini. Jika Allah kami yang kami puja
sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang
menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja; tetapi seandainya tidak,
hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku,
dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu." (16-18)
Jawaban ketiga pemuda ini merupakan pernyataan iman yang berani dan terus
terang akan kesetiaan mereka untuk mentaati Allah. Mereka lebih takut berdosa
kepada Allah dibandingkan dengan takut kepada manusia. Mereka lebih menghormati
Allah dibandingkan dengan kehormatan atau jabatan yang bisa didapatkannya.
Mereka memiliki iman yang mengandalkan dan menaati Allah tanpa menghiraukan
akibat-akibatnya. Tindakan ketiga pemuda ini menunjukan IMAN YANG SELARAS
DENGAN KEHENDAK TUHAN.
Saya berdoa dan percaya melalui retreat yang akan kita ikuti mulai
tanggal 30 Agustus 2013 – 2 September 2013, iman kita bisa dipulihkan dan
dikuatkan sehingga semakin selaras dengan kehendak Allah. Sampai jumpa di retreat.