Friday, 23 August 2013

IMAN YANG SELARAS DENGAN KEHENDAK TUHAN (Daniel 3:1-30)



“Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja; tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu."
Daniel 3:17-18
Sadrakh, Mesakh dan Abednego adalah para tawanan yang “beruntung” karena mereka diberikan kepercayaan untuk memerintah di wilayah Babel (Daniel 2:49). Tentu ini merupakan jabatan dan kedudukan yang sulit didapatkan oleh para tawanan seperti mereka. Sebagai pejabat tinggi pemerintahan tentu hidup mereka sangat berbeda dengan sebelumnya. Sebagai tawanan mereka hidup di dalam kemiskinan, dan ketidakpastian sedangkan sebagai pejabat tinggi mereka hidup di dalam kekayaan dan kesejahteraan. Namun semua ini tidak berlangsung lama, karena mereka diperhadapkan dengan tantangan untuk melepaskan semua itu demi mempertahankan imannya di hadapan raja dan orang-orang yang membencinya.
Raja Nebukadnezar menawarkan kemudahan yaitu hanya dengan memuja dewa dan menyembah patung emas (14-15) maka mereka akan tetap menjabat dan bebas dari hukuman. Mendengar tawaran tersebut mereka menjawab: "Tidak ada gunanya kami memberi jawab kepada tuanku dalam hal ini. Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja; tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu." (16-18)
Jawaban ketiga pemuda ini merupakan pernyataan iman yang berani dan terus terang akan kesetiaan mereka untuk mentaati Allah. Mereka lebih takut berdosa kepada Allah dibandingkan dengan takut kepada manusia. Mereka lebih menghormati Allah dibandingkan dengan kehormatan atau jabatan yang bisa didapatkannya. Mereka memiliki iman yang mengandalkan dan menaati Allah tanpa menghiraukan akibat-akibatnya. Tindakan ketiga pemuda ini menunjukan IMAN YANG SELARAS DENGAN KEHENDAK TUHAN.
Saya berdoa dan percaya melalui retreat yang akan kita ikuti mulai tanggal 30 Agustus 2013 – 2 September 2013, iman kita bisa dipulihkan dan dikuatkan sehingga semakin selaras dengan kehendak Allah.  Sampai jumpa di retreat.