Friday, 31 January 2014

BANGUN DARI KOMA


“Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.”
Kis. 1:8
Salah satu berita duka bagi dunia olah raga, khususnya pecinta adu balap mobil ialah Michael Schumacher, juara dunia tujuh kali Formula 1, mengalami kecelakaan saat bermain ski, 29 Desember 2013 yang lalu. Saat ini Michael dalam kondisi koma dan dokter sedang berusaha untuk membangunkan Michael dari komanya, dengan mengurangi sedikit demi sedikit dosis obat tenang yang selama ini dikonsumsinya. Selama satu bulan ini dokter berusaha untuk membantu Michael bertahan hidup, maka dengan mengurangi obat penenang diharapkan dapat merangsangnya agar bisa sadar dari koma.
Tanpa disadari seringkali keberadaan kita sebagai orang Kristen sama dengan keberadaan Michael yang menderita “koma” di hadapan Tuhan dan sesama. Keberadaan kita tidak memberikan “kehidupan” dan dampak bagi sesama kita. Hanya “tidur dan berbaring” tidak melakukan apapun bahkan sebaliknya berharap orang-orang melayani kita.
Pengorbanan Yesus di atas kayu salib dan kebangkitan-Nya dari kematian mengingatkan kepada kita, anak-anak-Nya untuk bangun dari “koma” dan hidup sebagaimana harus hidup sesuai dengan panggilan-Nya. Janji Allah untuk memberikan kuasa kepada orang percaya untuk menjadi saksi-saksi-Nya (Kis. 1:8) berarti Allah sudah menetapkan setiap orang percaya berada di dalam misi-Nya, yaitu menjadi saksi-saksi-Nya yang hidup. Dengan demikian maka menjadi saksi Allah bukan satu pilihan melainkan satu keadaan yang harus kita terima dan jalani sebagai konsekuensi dari keselamatan yang telah kita terima.

Sesuai dengan tema gereja kita tahun ini “Our Lives on Mission”, maka inilah saatnya kita “bangun dari koma” dan kembali hidup sebagaimana yang Allah rindukan, yaitu hidup dan berjalan di dalam misi-Nya. Menjadi saksi-saksi-Nya dimanapun kita berada, apapun status yang kita miliki dan apapun yang sedang kita kerjakan. Dengan demikian maka kita tidak hanya bertahan untuk hidup melainkan membawa kehidupan bagi sekitar kita. Amin.