“Mereka
mentaati pesan itu, dan menjelang pagi masuklah mereka ke dalam Bait Allah,
lalu mulai mengajar di situ.”
Kis.
5:21
Menjelang pagi, para rasul masuk ke Bait Allah dan memberitakan dan
mengajar firman Allah (21). Para rasul melakukan hal ini karena diperintahkan
malaikat yang beberapa jam sebelumnya membebaskan mereka dari penjara (19-20).
Para rasul menunjukan keberanian dan komitmen yang luar biasa di dalam mengikut
Yesus. Sekalipun Para imam dan orang-orang Saduki melarang mereka untuk
memberitakan firman Allah namun mereka tetap memberitakannya. Mereka lebih taat
kepada Allah daripada kepada manusia, sekalipun harus menghadapi berbagai
resiko (4:19; 5:29).
Allah sebagai sang Pencipta dan sumber kehidupan berhak untuk menuntut
ketaatan semua makhluk ciptaan-Nya. Ketaatan tidak dapat digantikan dengan
apapun dan tanpa ketaatan tidak seorangpun dapat berkenan di hadapan Allah. Sejak awal penciptaan Allah telah menuntut
manusia untuk mentaati perintah-Nya, dan pelanggaran akan perintah-Nya
mengakibatkan kematian (Kej. 2:16,17). Dan Allah dalam hal ini tidak main-main,
ketika Adam tidak taat maka ia mengalami kematian rohani dan jasmani. Akibatnya
semua keturunan Adam mewarisi dosanya (Rm. 5:12). Sebagai keturunan Adam maka
semua manusia ada di dalam murka Allah yang kudus.
Namun kita harus mengucap syukur karena Yesus yang dalam keadaan sebagai
manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan mati di
kayu salib (Flp. 2:8). Jadi sama seperti oleh ketidaktaatan satu orang (Adam)
semua orang telah menjadi orang berdosa, demikian pula oleh ketaatan satu orang
(Yesus) maka semua orang menjadi orang benar (Rm. 5:19). Apa yang Yesus
kerjakan merupakan bukti bahwa Ia mengasihi manusia berdosa. Dalam hal inilah
kasih tidak bisa dilepaskan dari ketaatan.
Sama seperti para rasul yang taat kepada perintah Allah maka sudah
seharusnya kita memiliki sikap hati yang sama, yaitu mentaati
perintah-perintah–Nya. Jika kita mengatakan bahwa kita mengasihi Allah sudah
seharusnya kita mentaati perintah-perintah-Nya. Sesungguhnya Allah sebagai
sumber kehidupan layak untuk ditaati. Tuhan memberkati.