Friday, 13 July 2012

TUHAN YANG AMBIL PUSING



“Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita,”
Efesus 3:20

Beberapa hari yang lalu saya mengunjungi rumah Ps. James, di rumahnya terdapat beberapa lukisan yang ditempelkan di dinding. Dari sekian lukisan yang saya lihat ada satu lukisan yang menarik perhatian saya. Dimana lukisan tersebut menggambarkan suasana pantai dengan deru ombak yang datang dan pergi, dan latar belakang sinar mentari yang menerangi daerah tersebut. Pada mulanya saya tidak terlalu memperhatikannya, namun tiba-tiba lukisan tersebut mengingatkan kepada saya akan kehadiran Tuhan dalam hidup saya.
Deru ombak dan sinar mentari tidak pernah berhenti terus menerus hadir di tempat itu. Orang-orang yang datang ke pantai tersebut tidak perlu kuatir akan ombak yang tidak datang hari itu karena terlalu “sibuk” dengan kepentingan lainnya, atau sinar mentari yang absen karena terlalu “lelah” hari itu. Kehadiran deru ombak dan sinar mentari sama sekali tidak tergantung kepada kita sebagai manusia. Apakah kita mengharapkannya atau tidak, mereka akan selalu hadir!
Selaku anak-anak TUHAN, sudah seharusnya kita tidak perlu kuatir atau bertanya-tanya, apakah TUHAN ambil pusing dengan keadaan kita? Melalui ciptaan-Nya di dalam hidup manusia sudah seharusnya kita juga yakin bahwa TUHAN pasti “ambil pusing” dengan keberadaan kita setiap harinya.
Paulus mengatakan bahwa Dia (TUHAN Yesus), melakukan lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, dengan kata lain TUHAN lebih “pusing” dari pada semua kepusingan kita. Sebagai manusia yang terbatas ada terlalu banyak hal yang tidak kita ketahui dan pikirkan, padahal hal-hal tersebut merupakan hal-hal yang sangat penting. Kita harus bersyukur karena TUHAN mengetahui semua itu dan Ia tidak hanya tahu, melainkan juga “ambil pusing” memperhatikan demi kebaikan kita.
Sungguh betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus (Efesus 3:18). Amin.

No comments:

Post a Comment