“Karena
kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus, bahwa Ia, yang oleh
karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh
karena kemiskinan-Nya..”
2 Kor. 8 :9
Seperti biasanya John membawa anjing
kesayangannya berjalan-jalan di sekitar rumahnya. Mereka sudah melakukan ini
bertahun-tahun dengan melewati jalan yang sama. Namun hari itu menjadi hari
yang sangat berbeda karena pada saat John menuntun anjingnya, matanya
tertuju kepada kaleng yang sudah rusak tersembul ke luar
dari dalam tanah. John menggali tanah untuk mengambil
kaleng tersebut, dan ternyata isi kaleng rusak tersebut adalah
1.400 koin emas senilai 10 juta dollar. Ketika isterinya mendengar kabar tersebut,
ia kebingungan, “mulutnya terbuka lebar sampai lalat terbang masuk keluar
beberapa kali” (Kompas, Rabu, 26 Peb 2014).
Perumpamaan yang disampaikan Yesus (Mat.
13:44-46) menggambarkan kisah di atas. Mata Yesus tertuju kepada kaleng yang
sudah rusak sebagai gambaran dunia yang sudah rusak, dan di dalam “kaleng rusak” tersebut ditemukan “harta terpendam dan mutiara”, hal ini menggambarkan
keberadaan manusia. Ketika Yesus “melihat harta terpendam” tersebut Ia “menjual” seluruh milik-Nya yang begitu
berharga untuk menebus “harta terpendam”
yang Ia “temukan”.
Manusia adalah ciptaan Allah yang paling berharga dibandingkan dengan
seluruh ciptaan Allah lainnya, yang mana ia diciptakan serupa segambar
dengan-Nya. Namun manusia adalah “harta
terpendam” yang tidak ada nilainya di dalam “kaleng bekas” sebelum ia “ditemukan”
oleh Yesus. Dosa telah membuat
manusia “terpendam dalam kaleng rusak”. Puji Tuhan, Yesus rela meninggalkan segala
yang dimilikinya (Filipi 2:5-8), untuk “memungut”
manusia dan membuatnya kembali bernilai di dunia yang sudah rusak ini.
Marilah mengucap syukur karena kita telah ditemukan dan dipungut oleh Yesus, Ia sudah memberikan segalanya termasuk mengorbankan
nyawa-Nya untuk membeli dan menebus dosa-dosa kita. Sebagai orang
percaya, kita kembali bernilai dan diubahkan untuk semakin serupa segambar
dengan-Nya sehingga bisa menjadi saksi-saksi-Nya, yang memuliakan nama-Nya. Amin.
No comments:
Post a Comment