Friday, 7 March 2014

KASIHANILAH AKU, YA ALLAH (Maz. 51:1-4)


“Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang besar!"
(Maz. 51:1).

Natan menjumpai Daud dan bercerita bahwa ada dua orang di kotanya. Si kaya dan si miskin. Si kaya mempunyai banyak kambing domba dan lembu sapi; si miskin tidak mempunyai apa-apa, selain dari seekor anak domba betina kecil, yang dibeli dan dipeliharanya hingga besar. Si miskin begitu mengasihi domba betinanya, bahkan sudah dianggap seperti anaknya sendiri. Satu kali si kaya kedatangan tamu, dan ia merasa sayang untuk mengambil salah satu kambing dombanya dan memasak bagi tamunya, lalu ia mengambil domba si miskin dan memasaknya untuk dihidangkan bagi tamunya.
Ketika Daud mendengar kisah ini maka ia menjadi sangat marah kepada si kaya dan ia perintahkan untuk membunuh si kaya. Alasan Daud adalah karena si kaya tidak mengenal belas kasihan. Akhirnya Daud tahu bahwa kisah tersebut sebenarnya adalah apa yang ia lakukan terhadap Uria. Daud tidak memiliki belas kasihan, ia membunuh Uria demi untuk mendapatkan isterinya. Natan mengatakan bahwa Daud berdosa dan Allah akan menjatuhkan hukuman-Nya (2 Sam. 12:1-13).
Daud melakukan dosa yang sangat besar, namun ia tahu bagaimana menyelesaikan dosanya. Daud datang dengan segala kerendahan hati dan berteriak, “Kasihanilah Aku, ya Allah,” ia meminta belas kasihan Allah untuk mengampuni dosa-dosanya. Daud sadar bahwa dosa merupakan satu hal yang sangat serius di hadapan Allah. Kematian Yesus di atas kayu salib membuktikan bahwa Allah serius dan sungguh-sungguh menyelesaikan dosa-dosa manusia.

Apakah dosa? Apakah akibat dosa? Jika Allah mengasihi mengapa Allah menghukum perbuatan dosa? Mengapa Allah harus menjadi manusia dan mati di atas kayu salib? Semua ini akan kita pelajari melalui khotbah seri Paskah yang akan dimulai minggu depan. Berdoalah agar Roh Kudus memberikan pencerahan, sehingga kita lebih memahami arti pengorbanan Yesus di atas kayu salib dan kuasa kebangkitan-Nya.

No comments:

Post a Comment