“Jadi
ketahuilah, hai saudara-saudara, oleh karena Dialah maka diberitakan kepada
kamu pengampunan dosa. Dan di dalam Dialah setiap orang yang percaya memperoleh
pembebasan dari segala dosa, yang tidak dapat kamu peroleh dari hukum Musa.”
Kis. 13:37-38
Peristiwa meletusnya Gunung Kelud bukan
saja menjadi perhatian bangsa Indonesia melainkan juga negara-negara lain di
dunia. Orang-orang berdatangan untuk memberikan pertolongan, termasuk ada
banyak orang-orang Kristen atau yang menamakan dirinya dari golongan
kekristenan. Mereka memberikan pertolongan baik berupa nasi bungkus, peralatan
medis, maupun obat-obatan. Tentu tidak ada yang salah dengan orang-orang
Kristen yang memberikan pertolongan bahkan sudah seharusnya melakukan itu semua
(Ef. 2:10), masalahnya adalah ketika melakukan itu semua mereka “merasa” sedang
melakukan tugasnya menjadi saksi Kristus seperti yang Tuhan Yesus harapkan (Kis.
1:8).
Menjadi saksi Kristus bukanlah berarti “bersaing”
dengan agama-agama lain atau para politikus untuk berbuat baik. Orang Kristen
tidak perlu menyombongkan diri bahwa hanya kekristenanlah yang peduli dan mampu
berbuat baik. Semua agama mengajarkan perbuatan baik dan melalui hati nurani
yang dianugerahkan Allah kepada setiap manusia (termasuk orang ateis) maka
setiap manusia bisa berbuat baik. Jika menjadi saksi Kristus disamakan dengan
pembagian “nasi bungkus” betapa rendahnya nilai kesaksian tersebut dan betapa
menyimpangnya arti kesaksian yang ditetapkan dan diperintahkan Yesus sebelum Ia
naik ke sorga.
Sekalipun
Yesus memiliki moral yang baik dan melakukan perbuatan baik dengan sempurna
ketika datang ke dunia, namun itu bukan pesan dan tujuan utama yang Ia ingin
sampaikan. Pesan dan tujuan utama yang Ia ingin sampaikan adalah sama seperti
yang Paulus sampaikan di Pisidia, bahwa Yesus
adalah Mesias yang dijanjikan Allah untuk menyelamatkan manusia berdosa. Hanya
di dalam Yesus ada pengampunan dan pembebasan dosa dan tidak bisa didapatkan
dari hukum Musa (perbuatan baik). Seandainya menjadi “garam dan terang
dunia” hanya diartikan dengan melakukan moral yang baik maka “garam”
sudah tidak terasa “asin” lagi, dan “terang“ itu sudah
tidak cukup “terang” menerangi “kegelapan” yang ada, karena dunia bisa melakukan
hal yang sama.
Inilah saatnya orang Kristen belajar untuk
menjadi saksi Kristus dengan menyampaikan KEBENARAN INJIL DENGAN SEUTUHNYA dan
artinya lebih dari sekedar membagikan “nasi bungkus”.
No comments:
Post a Comment