“Kataku:
“Tidaklah patut apa yang kamu lakukan itu! Bukankah kamu harus berlaku dengan
takut akan Allah kita untuk menghindarkan diri dari cercaan bangsa-bangsa lain,
musuh-musuh kita?.”
Neh
5:9
Kata marah seringkali diartikan sebagai satu sikap atau
tindakan yang negative. Begitu pula dalam kalangan kekristenan, seringkali kita
“alergi” dengan kata marah. Namun benarkah orang Kristen tidak boleh marah?
Apakah semua kemarahan adalah berdosa di hadapan Allah? Perikop ini memberitahu
kita bahwa Nehemia sangat marah ketika mendengar keluhan para isteri yang
diperlakukan tidak adil. Pertanyaannya adalah, “Mengapa Nehemiah demikian marah
saat itu?” Jawabannya tertulis di ayat yang ke-9, dimana Nehemia memberitahu bahwa
memeras dan memperlakukan seseorang dengan tidak adil merupakan tindakan yang
melanggar perintah Allah. Dengan demikian maka kita tahu bahwa Nehemia marah
ketika melihat orang-orang melanggar perintah Allah.
Dunia dimana kita ada sekarang ini sudah terbiasa dengan perbuatan
dosa, seperti kesombongan, pencurian, kebohongan, pembunuhan, dendam, korupsi,
penindasan, pemerasan dan berbagai jenis dosa lainnya. Orang-orang sudah tidak
“peka” lagi terhadap dosa yang mereka lihat atau perbuat. Seakan-akan itu semua
merupakan bagian dari hidup yang harus dijalani, bahkan tidak sedikit orang
yang merasa bangga ketika mereka berbuat dosa.
Sadarkah kita bahwa setiap perbuatan dosa merupakan
pelanggaran akan perintah-perintah Allah. Perbuatan yang melawan Allah, yang
mana menunjukan tidak adanya rasa takut kepada Allah, dan itu berarti
melecehkan Allah yang maha kudus. Tanpa kita sadari, seringkali kita menjadi
bagian dari orang-orang yang melecehkan Allah yang maha kudus. Kita seringkali
menganggap perbuatan dosa merupakan hal yang tidak bisa kita hindari sehingga
kita tidak sungguh-sungguh “menyesal” dan bertobat.
Inilah saatnya untuk “marah” kepada setiap dosa yang kita
perbuat, dengan meninggalkan perbuatan dosa tersebut. Dengan demikian maka kita
menjadi orang-orang Kristen yang belajar menghormati keberadaan Allah yang
kudus, sehingga naka Tuhan dipermuliakan. Amin.
No comments:
Post a Comment