Sunday, 26 August 2012

INILAH SAATNYA UNTUK MARAH !!! (Neh 5:1-13)



“Kataku: “Tidaklah patut apa yang kamu lakukan itu! Bukankah kamu harus berlaku dengan takut akan Allah kita untuk menghindarkan diri dari cercaan bangsa-bangsa lain, musuh-musuh kita?.”
Neh 5:9
Kata marah seringkali diartikan sebagai satu sikap atau tindakan yang negative. Begitu pula dalam kalangan kekristenan, seringkali kita “alergi” dengan kata marah. Namun benarkah orang Kristen tidak boleh marah? Apakah semua kemarahan adalah berdosa di hadapan Allah? Perikop ini memberitahu kita bahwa Nehemia sangat marah ketika mendengar keluhan para isteri yang diperlakukan tidak adil. Pertanyaannya adalah, “Mengapa Nehemiah demikian marah saat itu?” Jawabannya tertulis di ayat yang ke-9, dimana Nehemia memberitahu bahwa memeras dan memperlakukan seseorang dengan tidak adil merupakan tindakan yang melanggar perintah Allah. Dengan demikian maka kita tahu bahwa Nehemia marah ketika melihat orang-orang melanggar perintah Allah.
Dunia dimana kita ada sekarang ini sudah terbiasa dengan perbuatan dosa, seperti kesombongan, pencurian, kebohongan, pembunuhan, dendam, korupsi, penindasan, pemerasan dan berbagai jenis dosa lainnya. Orang-orang sudah tidak “peka” lagi terhadap dosa yang mereka lihat atau perbuat. Seakan-akan itu semua merupakan bagian dari hidup yang harus dijalani, bahkan tidak sedikit orang yang merasa bangga ketika mereka berbuat dosa.
Sadarkah kita bahwa setiap perbuatan dosa merupakan pelanggaran akan perintah-perintah Allah. Perbuatan yang melawan Allah, yang mana menunjukan tidak adanya rasa takut kepada Allah, dan itu berarti melecehkan Allah yang maha kudus. Tanpa kita sadari, seringkali kita menjadi bagian dari orang-orang yang melecehkan Allah yang maha kudus. Kita seringkali menganggap perbuatan dosa merupakan hal yang tidak bisa kita hindari sehingga kita tidak sungguh-sungguh “menyesal” dan bertobat.
Inilah saatnya untuk “marah” kepada setiap dosa yang kita perbuat, dengan meninggalkan perbuatan dosa tersebut. Dengan demikian maka kita menjadi orang-orang Kristen yang belajar menghormati keberadaan Allah yang kudus, sehingga naka Tuhan dipermuliakan. Amin.

No comments:

Post a Comment