Friday, 28 June 2013

BERSUNGUT-SUNGUT vs MENGUCAP SYUKUR (Kis. 6:1-7)



“Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan,”
Filipi 2:14

Kurang lebih lima tahun sejak hari turunnya Roh Kudus, saat dimana semakin banyak orang-orang yang menjadi percaya kepada Yesus, baik orang Yahudi yang berbahasa Yunani maupun berbahasa Ibrani saling tolong menolong satu dengan yang lainnya. Orang-orang kaya menyampaikan bantuannya melalui para rasul untuk diberikan kepada orang-orang miskin, khususnya para janda. Dengan semakin banyaknya orang-orang yang harus ditangani membuat para rasul kewalahan, akibatnya ada murid-murid yang mulai bersungut-sungut karena tidak lagi mendapatkan “jatah”.
Bersungut-bersungut, itulah yang dilakukan oleh orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani. Mereka bersungut-sungut karena tidak mendapatkan apa yang diharapkan. Ketika mendapat masalah dalam hidup, ketika merasa mendapat perlakuan tidak baik, juga ketika ditimpa beban berat, biasanya akan membuat kita bersungut-sungut. Ini adalah sesuatu yang sangat serius untuk dicermati, karena kecenderungan kita manusia akan bersungut-sungut ketika sedang berbeban berat atau sedang ditimbun tugas-tugas yang menumpuk.
Allah menghukum umat-Nya ketika bersungut-sungut. Karena bersungut-sungut berarti:
1. Tidak percaya akan bimbingan, pertolongan dan campur tangan Allah.
2. Satu kesombongan yang mana memaksa Allah memberikan sesuai dengan keinginan kita. Sebagai manusia, kita merasa lebih tinggi sehingga berani mengatur Allah sesuai dengan kehendak hati kita.
Kedua hal tersebut, yaitu tidak percaya dan tinggi hati merupakan dosa besar di hadapan Allah, tidak heran jika Allah menjatuhkan hukuman bagi yang melakukannya. Menjadi orang percaya tidak menjamin 100% aman dan nyaman, bahkan masalah akan terus berdatangan sekalipun kita tidak menginginkannya.
Paulus mengatakan:, "Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!" (Rom. 12:12). Inilah yang seharusnya kita lakukan ketika kita sedang berhadapan dengan timbunan tugas atau beban hidup. Jangan menjadi orang yang mudah bersungut-sungut dan gemar berbantah-bantah baik dalam hidup sehari-hari, usaha, pekerjaan maupun pelayanan. Sebagai orang percaya kita harus percaya bahwa TUHAN senantiasa menyertai kita dalam situasi dan kondisi apapun juga.

No comments:

Post a Comment