Sunday, 19 January 2014

Siapakah Yang Dimuliakan? (Kis. 12:20-23)

“Aku akan melakukannya oleh karena Aku, ya oleh karena Aku sendiri, sebab masakan nama-Ku akan dinajiskan? Aku tidak akan memberikan kemuliaan-Ku kepada yang lain!“
Yes. 48:11
Peristiwa ini merupakan peristiwa yang mengenaskan, pada saat Herodes berada di puncak kepemimpinannya, ia harus mendapatkan hukuman Tuhan yang membawa kematian, karena ia tidak menghormati Tuhan (23). Herodes adalah seorang pemimpin yang akan melakukan apa saja asal ia disenangi orang (3), termasuk membunuh orang yang tidak bersalah, dalam hal ini Yakobus (2), bahkan ia merencanakan pembunuhan berikutnya terhadap Petrus (4), selaku pemimpin dari para rasul.
Satu hal yang Herodes tidak mengerti adalah bahwa ia hidup bukan untuk kepentingannya sendiri. Herodes tidak paham bahwa ia diciptakan untuk memuliakan Tuhan dan bukan untuk memuliakan dirinya; ia diciptakan untuk menghormati Tuhan bukan supaya dirinya dihormati; ia ada di dunia untuk menyenangkan Tuhan bukan supaya ia disenangi; ia ada untuk meninggikan Tuhan bukan untuk meninggikan dirinya.
Memuliakan Tuhan merupakan tujuan Allah menciptakan segala sesuatu di alam semesta ini termasuk manusia. Kemuliaan hanya merupakan milik Allah, bukan untuk manusia (Yes. 42:8, 48:11). Pertanyaannya adalah dalam hidup kita “Siapakah Yang Dimuliakan?” Tuhan atau diri kita sendiri? Tidak ada seorangpun yang bisa memuliakan Tuhan sekaligus memuliakan dirinya sendiri pada saat yang bersamaan!
Apakah kita berdoa, melayani, memberi dan menjalankan hal-hal yang bersifat baik dan rohani, agar kita mendapatkan pujian dan disenangi orang atau agar berkenan dan memuliakan Tuhan? Apakah kita sedang membangun kerajaan sendiri atau sedang membangun kerajaan-Nya? Apakah kita jengkel dan kecewa ketika orang tidak memuji dan menghargai seluruh jerih payah yang kita lakukan? Jika jawabannya “Ya” maka kita tidak sedang memuliakan Tuhan.

Setiap orang dapat memuliakan Tuhan karena ia diciptakan untuk hal itu. Seorang raja, presiden, penginjil, orang cacat, kaya atau miskin semuanya dapat memuliakan Tuhan. Tuhan mengijinkan kesulitan dan kelemahan terjadi, agar nama-Nya dimuliakan. Biarlah ini menjadi kerinduan setiap kita, yaitu senantiasa memuliakan Tuhan dengan hidup kita. Amin.

No comments:

Post a Comment