“Aku
akan melakukannya oleh karena Aku, ya oleh karena Aku sendiri, sebab masakan
nama-Ku akan dinajiskan? Aku tidak akan memberikan kemuliaan-Ku kepada yang
lain!“
Yes. 48:11
Peristiwa ini merupakan peristiwa yang
mengenaskan, pada saat Herodes berada di puncak kepemimpinannya, ia harus
mendapatkan hukuman Tuhan yang membawa kematian, karena ia tidak menghormati
Tuhan (23). Herodes adalah seorang pemimpin yang akan melakukan apa saja asal
ia disenangi orang (3), termasuk membunuh orang yang tidak bersalah, dalam hal
ini Yakobus (2), bahkan ia merencanakan pembunuhan berikutnya terhadap Petrus
(4), selaku pemimpin dari para rasul.
Satu hal yang Herodes tidak mengerti adalah
bahwa ia hidup bukan untuk kepentingannya sendiri. Herodes tidak paham bahwa ia
diciptakan untuk memuliakan Tuhan dan bukan untuk memuliakan dirinya; ia
diciptakan untuk menghormati Tuhan bukan supaya dirinya dihormati; ia ada di
dunia untuk menyenangkan Tuhan bukan supaya ia disenangi; ia ada untuk
meninggikan Tuhan bukan untuk meninggikan dirinya.
Memuliakan Tuhan merupakan tujuan Allah
menciptakan segala sesuatu di alam semesta ini termasuk manusia. Kemuliaan
hanya merupakan milik Allah, bukan untuk manusia (Yes. 42:8, 48:11).
Pertanyaannya adalah dalam hidup kita “Siapakah Yang Dimuliakan?” Tuhan atau
diri kita sendiri? Tidak ada seorangpun yang bisa memuliakan Tuhan sekaligus memuliakan
dirinya sendiri pada saat yang bersamaan!
Apakah kita berdoa, melayani, memberi dan
menjalankan hal-hal yang bersifat baik dan rohani, agar kita mendapatkan pujian
dan disenangi orang atau agar berkenan dan memuliakan Tuhan? Apakah kita sedang
membangun kerajaan sendiri atau sedang membangun kerajaan-Nya? Apakah kita
jengkel dan kecewa ketika orang tidak memuji dan menghargai seluruh jerih payah
yang kita lakukan? Jika jawabannya “Ya” maka kita tidak sedang memuliakan
Tuhan.
Setiap orang dapat memuliakan Tuhan karena
ia diciptakan untuk hal itu. Seorang raja, presiden, penginjil, orang cacat,
kaya atau miskin semuanya dapat memuliakan Tuhan. Tuhan mengijinkan kesulitan
dan kelemahan terjadi, agar nama-Nya dimuliakan. Biarlah ini menjadi kerinduan
setiap kita, yaitu senantiasa memuliakan Tuhan dengan hidup kita. Amin.
No comments:
Post a Comment