“Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap
hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara
bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati, sambil
memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah
jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.”
Kis 2:46-47
Melalui perikop ini, Lukas ingin memberitahu kepada pembacanya
bahwa orang-orang yang baru saja percaya dan dibaptis membentuk persekutuan di
rumah-rumah. Mereka begitu tekun
menerima pengajaran dari para rasul dan senantiasa berdoa dengan tekun. Mereka
memiliki hubungan yang baik satu dengan yang lainnya. Mereka saling mengasihi,
saling melayani dan saling memperhatikan. Ini adalah akibat dari orang-orang
yang menyerahkan dirinya kepada Yesus Kristus sebagai Juruselamat, dan tentunya
pekerjaan Roh Kudus. Sehingga mereka menjadi suatu kesaksian yang baik bagi
orang-orang di sekitarnya, dan disukai semua orang.
Kita bisa belajar tiga hal penting melalui peristiwa ini:
1.
Mengasihi
Tuhan dengan mentaati firman-Nya. Para rasul mengajarkan
kebenaran-kebenaran firman Tuhan karena mentaati perintah Yesus sebelum Ia
terangkat ke sorga (Mat 28:19-20). Sebaliknya jemaat mula-mula mengasihi Tuhan
dengan mencintai firman-Nya. Mereka bertekun di dalam mempelajari dan
merenungkan firman Tuhan.
2.
Mengasihi sesama dengan saling melayani, saling
menanggung beban, saling mendoakan dan saling menerima satu dengan yang
lainnya. Mereka melakukannya dengan tulus dan rela hati, tidak terpaksa sama
sekali.
3.
Apa yang mereka lakukan tanpa disadari telah
menyaksikan kehidupan kekristenan yang sebenarnya, sehingga mereka sudah
menjadi saksi Kristus dimanapun mereka berada.
Para hamba Tuhan di Gereja House For All Nations telah sepakat
untuk menjadikan ketiga hal tersebut sebagai discipleship ministry model bagi
setiap campus. Jemaat akan dibimbing untuk semakin mengasihi Tuhan dan firman-Nya,
juga didorong untuk lebih lagi mengasihi sesama, sehingga semua itu akan
merealisasikan panggilan kita sebagai garam dan terang dunia. Tuhan memberkati.
No comments:
Post a Comment