Sunday, 10 March 2013

Apakah mujizat kesembuhan masih terjadi? (Kis 3:1-10)


“Tetapi Petrus berkata: "Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!"”
Kis 3:6
Kisah ini menceritakan secara detail dimana Petrus melakukan mujizat kesembuhan terhadap seorang yang lumpuh sejak lahir. Petrus bersama rasul-rasul lainnya bisa melakukan berbagai macam mujizat karena mereka sudah ditetapkan dan diberikan kuasa untuk melakukan itu semua untuk menggenapi apa yang Yesus katakan sebelum Ia terangkat ke sorga (Mar. 16:17-18 ; Kis 1:8). Apakah mujizat kesembuhan tersebut masih bisa terjadi saat ini? JAWABANNYA ADALAH “YA”. Namun demikian kita harus menyikapinya dengan hati-hati.
Saya percaya sepenuhnya bahwa Allah bisa memakai seseorang untuk menyembuhkan orang sakit. Beberapa kali orang datang kepada saya dan mengaku disembuhkan ketika mengikuti KKR dan doa kesembuhan, sekalipun ada juga orang-orang yang mengaku tidak mengalami kesembuhan. Mengapa saya mengatakan mujizat kesembuhan masih bisa terjadi saat ini? Karena Paulus mengatakan bahwa Allah sudah menetapkan beberapa orang dalam jemaat untuk mengadakan mujizat dan untuk menyembuhkan (1 Kor. 12:29). Melalui ayat ini saya percaya Allah bisa memakai seseorang untuk melakukan mujizat kesembuhan.
Namun sebagai orang percaya, kita harus melihat mujizat kesembuhan dengan lebih teliti lagi. Semua kesembuhan yang manusia terima sesungguhnya adalah mujizat yang Allah nyatakan kepadanya. Apakah manusia itu disembuhkan karena makan obat, atau menjalani operasi atau dengan cara-cara lainnya. Mengapa demikian? Karena tidak ada sesuatupun terjadi di muka bumi kalau Allah tidak mengijinkannya terjadi, tentu mujizat kesembuhan termasuk di dalamnya.
Dengan demikian kita harus hati-hati di dalam memperkenalkan Yesus. Kalimat-kalimat: “Percaya Yesus maka engkau akan sembuh”, sudah seharusnya tidak digunakan lagi. Yesus adalah Allah yang menciptakan segala sesuatu, tidak bisa dibandingkan dengan apapun juga. Yesus lebih dari sekedar Pembuat mujizat, Yesus telah mengorbankan hidup-Nya dengan mencurahkan darah-Nya yang mahal (1Pet 1:19) untuk menebus dosa manusia. Sesungguhnya inilah mujizat terbesar.
Saya terus menerus berdoa meminta mujizat kesembuhan bagi orang-orang yang memerlukan kesembuhan, karena saya tahu hanya Allah saja yang bisa menyembuhkannya, namun jika Allah tidak menyembuhkannya saya tidak akan kecewa dan marah karena saya percaya Allah yang saya miliki adalah Allah sempurna di dalam melakukan kehendak-Nya, Allah yang penuh dengan kasih dan Allah yang tidak pernah salah.

No comments:

Post a Comment