“Tetapi Petrus berkata: "Emas dan perak tidak ada padaku,
tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang
Nazaret itu, berjalanlah!"”
Kis 3:6
Kisah ini menceritakan secara detail dimana Petrus melakukan
mujizat kesembuhan terhadap seorang yang lumpuh sejak lahir. Petrus bersama
rasul-rasul lainnya bisa melakukan berbagai macam mujizat karena mereka sudah
ditetapkan dan diberikan kuasa untuk melakukan itu semua untuk menggenapi apa
yang Yesus katakan sebelum Ia terangkat ke sorga (Mar. 16:17-18 ; Kis 1:8). Apakah
mujizat kesembuhan tersebut masih bisa terjadi saat ini? JAWABANNYA ADALAH
“YA”. Namun demikian kita harus menyikapinya dengan hati-hati.
Saya percaya sepenuhnya bahwa Allah bisa memakai seseorang
untuk menyembuhkan orang sakit. Beberapa kali orang datang kepada saya dan
mengaku disembuhkan ketika mengikuti KKR dan doa kesembuhan, sekalipun ada juga
orang-orang yang mengaku tidak mengalami kesembuhan. Mengapa saya mengatakan
mujizat kesembuhan masih bisa terjadi saat ini? Karena Paulus mengatakan bahwa
Allah sudah menetapkan beberapa orang dalam jemaat untuk mengadakan mujizat dan
untuk menyembuhkan (1 Kor. 12:29). Melalui ayat ini saya percaya Allah bisa
memakai seseorang untuk melakukan mujizat kesembuhan.
Namun sebagai orang percaya, kita harus melihat mujizat
kesembuhan dengan lebih teliti lagi. Semua kesembuhan yang manusia terima
sesungguhnya adalah mujizat yang Allah nyatakan kepadanya. Apakah manusia itu
disembuhkan karena makan obat, atau menjalani operasi atau dengan cara-cara
lainnya. Mengapa demikian? Karena tidak ada sesuatupun terjadi di muka bumi
kalau Allah tidak mengijinkannya terjadi, tentu mujizat kesembuhan termasuk di
dalamnya.
Dengan demikian kita harus hati-hati di dalam memperkenalkan
Yesus. Kalimat-kalimat: “Percaya Yesus maka engkau akan sembuh”, sudah
seharusnya tidak digunakan lagi. Yesus adalah Allah yang menciptakan segala
sesuatu, tidak bisa dibandingkan dengan apapun juga. Yesus lebih dari sekedar
Pembuat mujizat, Yesus telah mengorbankan hidup-Nya dengan mencurahkan darah-Nya
yang mahal (1Pet 1:19) untuk menebus dosa manusia. Sesungguhnya inilah mujizat
terbesar.
Saya terus menerus berdoa meminta mujizat kesembuhan bagi
orang-orang yang memerlukan kesembuhan, karena saya tahu hanya Allah saja yang
bisa menyembuhkannya, namun jika Allah tidak menyembuhkannya saya tidak akan
kecewa dan marah karena saya percaya Allah yang saya miliki adalah Allah sempurna
di dalam melakukan kehendak-Nya, Allah yang penuh dengan kasih dan Allah yang
tidak pernah salah.
No comments:
Post a Comment