“Atau
tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam
kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, dan bahwa kamu bukan milik kamu
sendiri?”
1 Kor.
6:19
Perikop ini menceritakan bagaimana Stefanus menjawab semua tuduhan yang
diajukan dengan menyampaikan kotbahnya di hadapan Mahkamah Agama. Melalui
kotbah yang disampaikan Stefanus mengajarkan bahwa:
1. Allah
memilih Abraham menurut kasih karunia dan kehendak-Nya. Dalam hal ini Allah
memilih umat-Nya sebelum Hukum Taurat diberikan. Sebelum Allah memberikan Hukum
Taurat, Ia sudah bersama umat-Nya. Dengan demikian ini bukan berbicara dengan
apa yang umat Allah perbuat bagi-Nya melainkan apa yang Allah perbuat bagi
umat-Nya. Melalui kotbah ini Stefanus menjawab bahwa ia tidak sedang melawan
Hukum Taurat (Musa) melainkan justru meneguhkannya.
2. Bait
Allah lebih dari sekedar gedung atau bangunan. Stefanus mengutip kisah Yosua sehubungan
dengan Tabut Allah dan Salomo yang mendirikan Bait Allah, yang mana wujud Tabut
Allah maupun Bait Allah hanya mengingatkan bahwa Allah hadir dan menyertai
umat-Nya. Tabut Allah tidak bisa menyatakan keberadaan Allah yang sesungguhnya,
Allah jauh lebih “besar” dibandingkan dengan Tabut Allah. Tabut Allah atau Bait
Allah tidak bisa menampung Allah. Allah mengatakan, “Langit adalah tahta-Ku dan
bumi adalah tumupuan kaki-Ku.”
Dengan demikian Stefanus bukan menentang Hukum Taurat atau menghina
tempat ibadah melainkan meluruskannya. Yesus hadir untuk membawa manusia
memiliki hubungan yang benar dan intim dengan Allah bukan hanya sekedar
beribadah secara agamawi. Ibadah bukan hanyalah rutinitas dan mulut bibir yang
menaikan pujian, melainkan hati yang melekat dan menghormati Allah dengan takluk
dan taat kepada kehendak Allah.
Setiap orang percaya adalah Bait Allah tempat dimana Allah sendiri
bersemayam. Mengasihi Allah dengan mentaati perintah-perintah-Nya berarti
sedang beribadah kepada-Nya. Marilah kita fokuskan kembali ibadah kita kepada
Allah. Beribadahlah dengan segenap hati dan jiwa jangan hanya karena rutinitas
saja. Tuhan memberkati.
No comments:
Post a Comment