“Ketika Allah melihat perbuatan
mereka itu, yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat,
maka menyesallah Allah karena malapetaka yang telah dirancangkan-Nya terhadap
mereka, dan Ia pun tidak jadi melakukannya.”
Yunus 3:10
Perintah yang sama diberikan Allah kepada Yunus
seperti yang telah Ia perintahkan di pasal pertama ayat kedua. “Bangunlah,
pergilah ke Niniwe, dan sampaikanlah kepadanya seruan yang Kufirmankan kepadamu
(kejahatannya telah sampai kepada-Ku)”.
Yunus diperintahkan untuk menyampaikan peringatan bahwa Allah akan
menunggangbalikan Niniwe jika mereka tidak bertobat.
Perintah yang sama ini seharusnya tidak terjadi
seandainya Yunus di pasal pertama langsung mentaati perintah Allah. Jika saja Yunus langsung mentaati, mengerti
rencana dan kehendak Allah bagi kota Niniwe maka Kitab Yunus hanya terdiri dari
satu pasal saja, yaitu menyampaikan pertobatan orang-orang Niniwe dan terlepas
dari hukuman Allah.
Pasal satu, dua dan empat dituliskan dikarenakan Yunus
memberontak terhadap perintah Allah. Tentu kita percaya bahwa ke empat pasal
ini dituliskan bukan karena kebetulan, pasti ada hal penting yang Allah ingin
kita pahami dan lakukan. Sebab apapun yang tertulis dalam Alkitab adalah Firman
Allah sepenuhnya (2 Tim 3:16); yang di maksudkan di sini adalah bahwa pasal
tiga merupakan poin terpenting yang ingin disampaikan dalam kitab ini, yaitu
keselamatan orang-orang berdosa di kota Niniwe.
Di pasal tiga ini sangat perlu disampaikan untuk
mengingatkan bangsa Israel dan juga kita bahwa Allah bukan saja mengasihi
bangsa Israel namun juga mengasihi bangsa-bangsa yang lain; Allah bukan saja
rindu menyelamatkan bangsa Israel melainkan juga rindu menyelamatkan semua
bangsa yang ada di muka bumi ini; dengan kata lain Allah mengasihi semua orang
berdosa apapun latar belakang bangsa yang dimilikinya.
Sekarang kita
mengerti bahwa peringatan Allah bagi Niniwe sebenarnya menunjukan kasih Allah
yang luar biasa; peringatan bahwa Allah akan menunggangbalikan Niniwe jika
tidak bertobat dalam empat puluh hari sebenarnya merupakan satu kesempatan agar
Niniwe bertobat dan terlepas dari hukuman Allah. Bukankah ini berita baik bagi
setiap kita, bahwa “empat puluh hari” masih berlaku bagi kita. Inilah waktu terbaik
untuk kita bertobat dan berbalik kepada-Nya.