Monday, 3 November 2014

“Anugerah Tak Terbendung - 3” (Yunus 3:1-10)


“Ketika Allah melihat perbuatan mereka itu, yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, maka menyesallah Allah karena malapetaka yang telah dirancangkan-Nya terhadap mereka, dan Ia pun tidak jadi melakukannya.”
Yunus 3:10

Perintah yang sama diberikan Allah kepada Yunus seperti yang telah Ia perintahkan di pasal pertama ayat kedua. “Bangunlah, pergilah ke Niniwe, dan sampaikanlah kepadanya seruan yang Kufirmankan kepadamu (kejahatannya telah sampai kepada-Ku)”.  Yunus diperintahkan untuk menyampaikan peringatan bahwa Allah akan menunggangbalikan Niniwe jika mereka tidak bertobat.
Perintah yang sama ini seharusnya tidak terjadi seandainya Yunus di pasal pertama langsung mentaati perintah Allah. Jika  saja Yunus langsung mentaati, mengerti rencana dan kehendak Allah bagi kota Niniwe maka Kitab Yunus hanya terdiri dari satu pasal saja, yaitu menyampaikan pertobatan orang-orang Niniwe dan terlepas dari hukuman Allah.
Pasal satu, dua dan empat dituliskan dikarenakan Yunus memberontak terhadap perintah Allah. Tentu kita percaya bahwa ke empat pasal ini dituliskan bukan karena kebetulan, pasti ada hal penting yang Allah ingin kita pahami dan lakukan. Sebab apapun yang tertulis dalam Alkitab adalah Firman Allah sepenuhnya (2 Tim 3:16); yang di maksudkan di sini adalah bahwa pasal tiga merupakan poin terpenting yang ingin disampaikan dalam kitab ini, yaitu keselamatan orang-orang berdosa di kota Niniwe.
Di pasal tiga ini sangat perlu disampaikan untuk mengingatkan bangsa Israel dan juga kita bahwa Allah bukan saja mengasihi bangsa Israel namun juga mengasihi bangsa-bangsa yang lain; Allah bukan saja rindu menyelamatkan bangsa Israel melainkan juga rindu menyelamatkan semua bangsa yang ada di muka bumi ini; dengan kata lain Allah mengasihi semua orang berdosa apapun latar belakang bangsa yang dimilikinya.
 Sekarang kita mengerti bahwa peringatan Allah bagi Niniwe sebenarnya menunjukan kasih Allah yang luar biasa; peringatan bahwa Allah akan menunggangbalikan Niniwe jika tidak bertobat dalam empat puluh hari sebenarnya merupakan satu kesempatan agar Niniwe bertobat dan terlepas dari hukuman Allah. Bukankah ini berita baik bagi setiap kita, bahwa “empat puluh hari” masih berlaku bagi kita. Inilah waktu terbaik untuk kita bertobat dan berbalik kepada-Nya.



No comments:

Post a Comment