“Tetapi aku, dengan ucapan
syukur akan kupersembahkan korban kepada-Mu; apa yang kunazarkan akan kubayar. Keselamatan
adalah dari Tuhan!”
Yunus 2:9
Tanggal 17 April 2014
merupakan tanggal yang tidak mungkin terlupakan oleh Bilal, karena tanggal
tersebut adalah tanggal dimana seharusnya ia menghadapi kematian di tiang
gantungan. Tali sudah melilit di lehernya dan kursi yang menyanggah kakinya
sudah siap “ditendang”, namun beberapa detik sebelum itu terjadi, hukuman
gantung tersebut dibatalkan karena orang tua dari anak yang dibunuh oleh Bilal
memberikan pengampunan. Bilal telah menerima anugerah pengampunan dari orang
tua anak yang dibunuhnya di Iran pada tahun 2007. (Kompas 18 April 2014).
Pengalaman Bilal merupakan
pengalaman yang juga dialami Yunus beberapa ribu tahun sebelumnya, di mana
seharusnya Yunus mengalami kematian karena dosa ketidaktaatannya kepada Allah,
namun karena anugerah Allah maka Yunus dibebaskan dari kematian. Dari dalam
perut ikan, Yunus disadarkan bahwa ia tidak bisa lari dari anugerah Allah.
Sekalipun ia melarikan diri dari Allah dan dengan sekuat tenaga menjauh dari
Allah, namun Allah “berlari” lebih cepat untuk menangkapnya. Di dalam keadaan
susah, letih dan lesu, Yunus datang dengan penuh kerendahan hati, ke hadapan
Allah dan bertobat. Yunus mengucap syukur karena Allah telah menyelamatkan dan
membebaskannya dari kematian.
Bukankah pengalaman Yunus
juga menjadi pengalaman kita selama ini? Seberapa banyak dosa pelanggaran yang
telah kita lakukan, dan seberapa banyak usaha kita untuk menjauh dan lari dari
Allah, namun Allah tetap menyertai dan tidak pernah meninggalkan kita. Pada
saat kita berada di dalam lembah kekelaman dan badai menerpa, Allah tetap ada
bersama dengan kita. Anugerah-Nya tak terbendung untuk membawa kita kembali
kepada-Nya.
Namun anugerah Allah yang
tak terbendung bukan semata-mata selama kita ada di dunia ini saja,
sesungguhnya anugerah Allah yang terutama
adalah anugerah kehidupan kekal melalui kematian dan kebangkitan Tuhan
Yesus. Bagi setiap kita yang bertobat dan berbalik kepada-Nya dan menerima
anugerah keselamatan maka tidak ada kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang
di bawah, atau sesuatu makhluk lain (termasuk diri kita), yang dapat
memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita
(Roma 8:39). Amin.
No comments:
Post a Comment