Tuesday, 28 October 2014

“Anugerah Tak Terbendung - 2” (Yunus 2:1-10)

“Tetapi aku, dengan ucapan syukur akan kupersembahkan korban kepada-Mu; apa yang kunazarkan akan kubayar. Keselamatan adalah dari Tuhan!”
Yunus 2:9

Tanggal 17 April 2014 merupakan tanggal yang tidak mungkin terlupakan oleh Bilal, karena tanggal tersebut adalah tanggal dimana seharusnya ia menghadapi kematian di tiang gantungan. Tali sudah melilit di lehernya dan kursi yang menyanggah kakinya sudah siap “ditendang”, namun beberapa detik sebelum itu terjadi, hukuman gantung tersebut dibatalkan karena orang tua dari anak yang dibunuh oleh Bilal memberikan pengampunan. Bilal telah menerima anugerah pengampunan dari orang tua anak yang dibunuhnya di Iran pada tahun 2007. (Kompas 18 April 2014).
Pengalaman Bilal merupakan pengalaman yang juga dialami Yunus beberapa ribu tahun sebelumnya, di mana seharusnya Yunus mengalami kematian karena dosa ketidaktaatannya kepada Allah, namun karena anugerah Allah maka Yunus dibebaskan dari kematian. Dari dalam perut ikan, Yunus disadarkan bahwa ia tidak bisa lari dari anugerah Allah. Sekalipun ia melarikan diri dari Allah dan dengan sekuat tenaga menjauh dari Allah, namun Allah “berlari” lebih cepat untuk menangkapnya. Di dalam keadaan susah, letih dan lesu, Yunus datang dengan penuh kerendahan hati, ke hadapan Allah dan bertobat. Yunus mengucap syukur karena Allah telah menyelamatkan dan membebaskannya dari kematian.
Bukankah pengalaman Yunus juga menjadi pengalaman kita selama ini? Seberapa banyak dosa pelanggaran yang telah kita lakukan, dan seberapa banyak usaha kita untuk menjauh dan lari dari Allah, namun Allah tetap menyertai dan tidak pernah meninggalkan kita. Pada saat kita berada di dalam lembah kekelaman dan badai menerpa, Allah tetap ada bersama dengan kita. Anugerah-Nya tak terbendung untuk membawa kita kembali kepada-Nya.

Namun anugerah Allah yang tak terbendung bukan semata-mata selama kita ada di dunia ini saja, sesungguhnya anugerah Allah yang terutama  adalah anugerah kehidupan kekal melalui kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus. Bagi setiap kita yang bertobat dan berbalik kepada-Nya dan menerima anugerah keselamatan maka tidak ada kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, atau sesuatu makhluk lain (termasuk diri kita), yang dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita (Roma 8:39).  Amin.

No comments:

Post a Comment