Friday, 21 March 2014

Jeritan Di Akhir Hidup (Markus 14:32-42)


“Ia maju sedikit, merebahkan diri ke tanah dan berdoa supaya, sekiranya mungkin, saat itu lalu dari pada-Nya. Kata-Nya: "Ya Abba, ya Bapa, tidak ada yang mustahil bagi-Mu, ambillah cawan ini dari pada-Ku, tetapi janganlah apa yang Aku kehendaki, melainkan apa yang Engkau kehendaki."
 Mar. 14:35-36
Jutaan orang berdatangan ke Sungai Gangga salah satu tempat paling suci bagi orang Hindu dengan menceburkan diri ke dalamnya sebagai ritual penyucian diri dari dosa. Di Afrika, Dr. Criswell menjumpai percikan darah penyucian dosa di bawah pohon atau batu karang. Di seluruh dunia entah di gereja, di kuil-kuil atau di tempat-tempat tertentu orang-orang mengadakan upacara atau ritual dengan tujuan agar dosa-dosa mereka disucikan. Kutuk dosa dirasakan oleh semua orang tanpa kecuali orang yang mengklaim dirinya sebagai orang ateis. Sadar atau tidak sadar manusia bergumul untuk menyelesaikan dosanya di hadapan Allah.
Adam yang diciptakan tanpa dosa namun sekali berbuat dosa, ia langsung merasakan perbuatan dosanya dan berusaha “menyucikan” dosanya. Namun ia gagal, ia bersembunyi dan menghindar dari Allah. Ayub seorang saleh yang pernah hidup (Ayub 1:1, 8), berteriak: “Aku telah berdosa, apa yang harus aku lakukan?” (Ayub 7:20). Jeritan Ayub ini merupakan jeritan setiap orang, oleh sebab itu manusia berusaha untuk menyelesaikan dosanya di hadapan Allah.
Jeritan ketakutan akan hukuman dosa yang Yesus lakukan di taman Getsemani merupakan gambaran dari setiap manusia betapa menakutkan penghakiman Allah atas dosa. Secara manusia Yesus ingin lepas dari hukuman tersebut, namun Ia tahu yang berhak memutuskan bukan diri-Nya namun Allah yang Mahakudus. Akhirnya kita semua tahu bahwa Yesus harus tetap mati, sekalipun Ia mati bukan karena dosa yang diperbuat-Nya, namun karena dosa-dosa kita dan semua manusia.
Mari kita bersyukur kepada Allah, karena semua kutuk dosa sudah ditanggungkan Yesus di atas kayu salib, sehingga setiap kita yang percaya kepada-Nya diperdamaikan kembali dengan Allah. Tepujilah nama Yesus selama-lamanya.




No comments:

Post a Comment