Friday, 28 March 2014

Salib Yang Membebaskan


“Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!”
 1 Kor. 6:20
William Wiberforce adalah seorang bangsawan kaya di Inggris di abad 19. Satu kali ia mengunjungi pasar penjualan orang-orang yang mau dijadikan budak. Setelah mengamati budak-budak yang dijual, akhirnya William memutuskan untuk mengambil seorang budak yang paling buruk, dan bukan saja penampilannya buruk, karakter dan tingkah lakunya juga sangat buruk dan kasar. Tanpa menawar lagi, William langsung membayar sesuai dengan yang diminta oleh sang penjual. Selama perjalanan ke rumah, budak ini berlaku sangat tidak sopan bahkan mengumpat dan meludahi William, begitu pula setibanya di rumah budak ini tidak henti-hentinya mengeluarkan kata-kata dan berlaku kasar.
Melihat apa yang dilakukan budak ini, William tidak marah melainkan ia berkata: “Tenanglah, dan duduklah.” Selanjutnya William masuk ke kamarnya dan tidak berapa lama kemudian ia ke luar dengan memberikan sehelai kertas yang sudah ditandatanganinya seraya berkata: “Ini adalah surat pembebasanmu, sekarang kamu bebas.” Ketika budak ini menerima surat pembebasan tersebut ia langsung pergi dan berteriak-teriak dan mengatakan: “Saya bebas” Namun setelah berjalan beberapa waktu, ia mulai kebingungan memikirkan jalan hidupnya. Dengan keberadaan dirinya yang seperti itu untuk hidup di London tentu tidaklah mudah, sedangkan ia tidak memiliki siapapun saat itu. Akhirnya ia kembali kepada William dan berkata: “Tuan, aku telah Tuan beli dengan harga yang telah Tuan bayar lunas, sekarang ijinkanlah aku ini menjadi hamba Tuan dan bolehlah kiranya hamba melayani Tuan di rumah Tuan seumur hidup hamba."
Salib mengingatkan kita akan anugerah Allah yang besar, dimana Yesus sudah membayar lunas dan membebaskan kita dari budak dosa dengan darah-Nya yang mahal. Kita bukan lagi budak dosa melainkan anak-anak Allah yang sudah diampuni dosa-dosanya. Mari kita katakan: “Tuhan Yesus, Engkau sudah membeli hamba dengan darah-Mu yang mahal, sekarang ijinkanlah hamba untuk mengabdi dan melayani-Mu seumur hidupku.”


No comments:

Post a Comment