Sunday, 27 April 2014

“Kepada Allah Yang Tidak Dikenal” (Kis. 17:16-34)

“Sebab ketika aku berjalan-jalan di kotamu dan melihat-lihat barang-barang pujaanmu, aku menjumpai juga sebuah mezbah dengan tulisan: Kepada Allah yang tidak dikenal. Apa yang kamu sembah tanpa mengenalnya, itulah yang kuberitakan kepada kamu"
Kis. 17:23
Frans de Waal, ahli primata ternama dunia, ahli biologi di Emory University dan direktur Living Links Center di Yerkes Primate Center di Atlanta mengatakan bahwa manusia bisa percaya Tuhan karena ia memiliki moral yang baik. Jawaban De Waal didasarkan atas hasil penelitian selama bertahun-tahun pada perilaku primata besar seperti simpanse dan bonobo (simpanse pendek). De Waal menemukan bahwa primata besar memiliki moral seperti yang dimiliki oleh manusia. Simpanse memiliki rasa keadilan, kasih dan kesatuan, sama seperti manusia. Secara tidak langsung De Waal menyamakan keberadaan manusia dengan primata besar. Sekalipun De Waal seorang yang sangat “pintar” dan memiliki pengetahuan yang banyak namun ia sebenarnya tidak mengenal dirinya sendiri sebagai manusia dan tidak mengenal siapa Allah yang menciptakan manusia.
Hal ini membuktikan bahwa kepandaian dan pengetahuan yang tinggi tidak menjamin seseorang bisa mengenal Allah. Golongan Epikuros dan Stoa merupakan para pemikir dan ahli filsafat yang sudah ada sejak 300 tahun sebelum Yesus lahir. Kepandaian kedua golongan ini sebagai pemikir tidak perlu diragukan lagi, bagi mereka mencari pengetahuan yang baru adalah di atas segalanya. Mereka tidak punya waktu selain untuk mengatakan atau mendengar segala sesuatu yang baru (21). Sekalipun demikian, mereka tidak bisa mengenal Allah, Paulus menjumpai mezbah yang bertuliskan “Kepada Allah yang tidak dikenal.”
Yesus datang ke dunia untuk menjadi perantara manusia berdosa dengan Allah, sehingga kita bisa mengenal Allah. Melalui Yesus, kita datang kepada Allah yang kita kenal, bukan kepada Allah yang tidak kita kenal. Allah yang telah menjadikan bumi dan segala isinya dan bertahta di sorga bukan diam di kuil-kuil buatan tangan manusia (24). Allah yang berdaulat dan berkuasa, yang di dalam-Nya kita hidup dan bergerak (28). Allah yang akan menghakimi dunia dan manusia dengan adil (31). Amin.




No comments:

Post a Comment